Connect with us

Muda & Gembira

Hindarilah 9 Kesalahan Fatal Ini Saat Mendaftar SBMPTN

Published

on

Kamu tidak lulus SNMPTN dan harus ikut SBMPTN ya? Tidak masalah dan tidak perlu berkecil hati. Kesempatan menikmati pendidikan tinggi masih terbuka melalui jalur kedua ini.

Memang, harus diakui, seleksi masuk PTN melalui SBMPTN menuntut lebih banyak pengorbanan. Selain harus tes tertulis dan keterampilan, peserta juga harus melakukan pendaftaran secara online dengan cermat.

Untuk memastikan kamu berhak mengikuti tes SBMPTN, kamu harus melakukan pendaftaran dengan cermat. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kesempatanmu masuk PTN yang kamu tuju. Oleh karena itu, hindarilah 9 kesalahan fatal ini, yang bisa menghanguskan kesempatanmu.

1. Mendaftar Tanpa Baca Panduan Pendaftaran

Agar tidak terjadi kesalahan pada saat pendaftaran SBMPTN 2015, para peserta diingatkan untuk mendaftar seawal mungkin dan memahami betul petunjuk yang ada di laman SBMPTN. Seluruh panduan telah dipublikasikan panitia.

Mestinya, pertanyaan kepada call center tidak ditanyakan untuk hal-hal yang sudah dijelaskan. Tetapi hanya untuk kesulitan-kesulitan yang bersifat teknis.

2. Salah Pilih Universitas dan Prodi

Pilihan universitas menentukan tingkat persaingan yang akan dihadapi peserta. Jika cukup percaya diri dengan kemampuan, peserta disarankan memilih universitas dan program studi idaman. Namun jika kemampuan akademik saat tes dinilai kurang, peserta sebaiknya memilih universitas dan program studi dengan persaingan menengah atau rendah.

Selain itu, kesalahan memilih program studi sering terjadi, terutama oleh siswa yang belum mantap memilih program studi. Karena asih ragu-ragu, siswa memilih program studi yang tidak sesuai minatnya. Akibatnya, urutan program studi tidak disusun secara prioritas.

3. Tidak Harus Ujian di Kota Universitas Tujuan

Panitia Lokal (Panlok) SBMPTN 33 Bogor, Agus Setiana mengatakan, selama proses pendaftaran, salah satu kesalahan yang dilakukan peserta adalah memilih lokasi tes.

Ada peserta SBMPTN asal Padang asal Padang ingin kuliah di IPB dengan memilih salah lokasi ujian di Bogor.

“Ini salah, harusnya tidak perlu mendaftar ujian di Bogor kalau mau masuk IPB. Dia tetap bisa mengikuti ujian di Panlok yang ada di Sumatera Barat meskipun ia memilih IPB sebagai jurusannya,” katanya kepada Antara.

4. Tidak Akurat Saat Mengisi Data

Data yang diisikan dalam pendaftaran harus sama persis dengan data adminsitrasi yang siswa miliki. Ketidakakuratan data dapat membuat keikutsertaannya dalam SBMPTN digugurkan.

Tidak hanya saat pengisian data, calon peserta juga harus mengisi data lain dengan akurat. Data-data ini diperlukan universitas untuk menetapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang sesuai dengan kemmapuan ekonomi keluarga peserta.

5. Upload Foto Tidak Formal

Panitia telah memberikan tutorial tipe foto yang layak diupload dalam pendaftaran. Foto yang baik adalah pasfoto formal dengan pakaian rapai. Peserta dianjurkan untuk menggunakan foto dengan seragam sekolah.

Ketika mengunggah foto, terdapat tool yang dapat digunakan untuk menggeser, memperkecil, dan memperbesar foto. Gunakan tool tersebut agar tampilan focus pada bagian dada hingga wajah sebagaimana pasfoto lainnya.

6. Datang Tes Tanpa Cek lLokasi

Tes dilaksanakan di berbagai kota. Tidak hanya di kampus, panitia seleksi juga menggunakan tempat-tempat lain seperti sekolah, GOR, dan aula untuk tempat tes.

Tempat-tempat itu, bagi peserta, sangat mungkin asing dan tidak dikenali. Oleh karena itu, peserta sebaiknya mengecek lokasi tes sehari sebelum dilakukan tes. Tidak hanya lokasi gedung tes, tetapi juga tempat duduk.

Kebingungan terhadap lokasi tes dapat menyebabkan peserta datang terlambat. Akibatnya, waktu yang seharusnya digunakan untuk mengerjakan soal justru digunakan untuk mencari tempat duduk.

7. Lupa Cetak Kartu Tanda Peserta

Pada bagian akhir proses pendaftaran, peserta harus mencetak kartu tanda peserta SNMPTN. Kartu ini juga harus dibawa ketika tes karena akan dicek oleh petugas penjaga. Jika diperlukan petugas penjaga ujian akan memastikan bahwa yang datang di lokasi adalah siswa, bukan joki sebagaimana pernah terjadi beberapa tahun silam.

Untuk itulah, kamu perlu ingat untuk mencetak dan membawa kartu tanda peserta ujian saat tes.

8. Mendaftar pada Menit-menit Terakhir

Meskipun didesain dengan kapasitas besar, tetap saja ada kemungkinan keruskan pada server SBMPTN. Ini terutama dapat terjadi jika traffic mencapai puncak menjelang penutupan. Mendaftar pada menit terakhir juga sangat berisiko jika terjadi gangguan jaringan internet.

Panitia menghimbau calon peserta untuk menghindari pendaftaran pada menit-menit terakhir.

9. Tidak Datang Ujian Keterampilan

Peserta SBMPTN yang memilih program studi seni dan olahraga harus menempuh dia tahap tes. Selain tes tertulis pada 9 Juni 2015, peserta juga diharuskan mengikuti tes keterampilan pada 10 dan atau 100 Juni.

Peserta diharapkan membawa peralatan uji keterampilan yang diperluukan. Untuk mahasiswa prodi music, misalnya, diharapkan membawa alat music yang akan digunakan. Peserta pilihan seni rupa diharuskan bawa alat menggambar. Adapun calon peserta prodi olahraga diharapkan membawa sepatu dan pakaian olahraga.

Rahmat Petuguran adalah pemimpin redaksi PORTALSEMARANG.COM. Selain aktif di dunia jurnalistik, ia juga aktif menjadi peneliti bahasa. Sebagai peneliti bahasa ia menekuni kajian sosiolinguistik dan analisis wacana. Kini sedang melanjutkan studi di Program Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora (Linguistik) Universitas Gadjah Mada.

Continue Reading
2 Comments

2 Comments

  1. norberta simbolon

    May 26, 2015 at 4:13 am

    foto bisa gak diganti biar pun udah dicetak
    soalnya fotonya agak miring

    • norberta simbolon

      May 26, 2015 at 4:20 am

      foto bisa gak diganti biar pun udah dicetak kartunya
      soalnya fotonya agak miring….mohon balasannya secepatnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending