Connect with us

Pendidikan

Musim Depan Optimalkan Pemain Muda

Published

on

KEGAGALAN PSIS finish di posisi lima besar klasemen Grup 2 Kompetisi Divisi Utama musim ini tak hanya disesalkan manajemen tim dan suporter.  Ketua Harian PSIS, Simon Legiman juga mengaku kecewa terhadap pencapaian timnya. Kendati mampu memenuhi target bertahan di Divisi Utama, merujuk materi pemain yang ada musim ini, Mahesa Jenar semestinya mampu menorehkan prestasi lebih baik lagi.

Dari 13 kontestan di grup 2, PSIS hanya mampu finish di posisi delapan dengan raihan 35 angka hasil dari sepuluh kemenangan, lima seri, dan sembilan kekalahan.

Ironisnya, tim yang menggagalkan ambisi Mahesa Jenar finish di lima besar adalah PSIM yang musim ini mendapat bantuan APBD lebih kecil dibandingkan PSIS. Dalam laga terakhir yang mentas di Stadion Mandala Krida, Sabtu (30/4), Mahesa Jenar dipaksa bertekuk lutut dengan skor 0-2.

“Saya pikir PSIS musim depan harus mencontoh PSIM. Meski mendapat bantuan APBD terbatas, mereka mampu mengakhiri kompetisi musim ini di posisi lima besar,” kata Simon. Untuk kompetisi musim ini, Laskar Mataram hanya digelontor dana APBD Rp 5,8 miliar.

Dari jumlah itu, Rp 1 miliar digunakan untuk pembinaan sementara sisanya untuk biaya mengikuti kompetisi.
Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan PSIS yang mendapatkan bantuan senilai Rp 6,2 miliar.
”Dengan dana terbatas, mereka akhirnya memilih memaksimalkan para pemain lokal di musim ini. Terbukti, pemain lokal yang mereka miliki mampu membawa tim berprestasi jauh melebihi ekspektasi awal,” katanya.

Tunggu LPJ

Saat disinggung langkah yang akan dilakukan pengurus dalam waktu dekat, Simon mengaku akan menunggu laporan pertanggungjawaban (LPJ) dari manajemen tim. Tak hanya LPJ, manajemen tim juga diharapkan membuat evaluasi menyeluruh.

”Semua harus dievaluasi. Tak hanya soal penggunaan dana, tapi juga kinerja dari tiap-tiap elemen pendukung, mulai dari pemain, oficial hingga jajaran manajemen tim,” tuturnya.

Jika hal itu dilakukan, baru bicara mengenai eksistensi tim musim depan. Namun Simon meyakini, jika aturan Mendagri terkait larangan penggunaan APBD bagi pembiayaan sepak bola profesional benar-benar diberlakukan, besar kemungkinan PSIS meniru langkah dari PSIM, yakni mengoptimalkan pemain lokal.

”Tunggu saja bagaimana keputusan ketua umum. Yang jelas, jika aturan Mendagri itu benar-benar diterapkan, musim depan akan menjadi musim berat bagi tim-tim sepak bola profesional, termasuk PSIS,” pungkasnya. Suaramerdeka.com

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending