Connect with us

Jika Anda mengaku penggila kuliner masakan Jepang, pasti tahu dengan salah satu anekanya yaitu sukiyaki. Ya, sukiyaki merupakan hidangan rebus tradisional dari Jepang berupa irisan daging sapi, daun bawang, sayur, hingga jamur shiitake yang dimasak dalam panci datar kemudian dicelup dalam kocokan telur ayam mentah. Sama halnya dengan kuliner sushi dan tempura, makanan ini termasuk jenis hidangan yang biasa disajikan di rumah untuk disantap bersama keluarga, terutama saat malam hari ketika musim dingin tiba.

Namun, bagi Anda yang tinggal di Indonesia, jangan khawatir tak akan bisa menikmati makanan asli Jepang tersebut. Sebab, sejak tahun 2017 lalu, Suki Street hadir sebagai menu sukiyaki khas Indonesia. Menariknya, sukiyati termasuk makanan instan organik sehingga banyak orang ingin mencobanya. Nah, kira-kira seperti apa sih sejarah dari menu sukiyaki ini?

Suki Bermakna Hidangan yang Dimasak Menggunakan Papan Besi

Fakta pertama yang perlu Anda tahu mengenai kulier sukiyaki adalah hidangannya yang dimasak menggunakan papan besi. Bagaimana bisa demikian? Menurut sejarah, sukiyaki telah hadir sejak zaman Edo. Pada saat itu, berkembang ajaran agama Budha yang menabukan pengikutnya supaya tidak mengonsumsi daging, apapun itu bentuknya. Namun, rupanya larangan tersebut diabaikan. Kenyataannya, banyak masyarakat pengikut agama Budha yang mengonsumsi daging babi, bebek, maupun rusa secara sembunyi-sembunyi.

Nah, nama sukiyaki ini sendiri konon berasal dari kata Suki yang artinya papan besi. Papan besi tersebut digunakan sebagai alat untuk memasak sukiyaki, dimana saat itu belum ditemukan panci. Dengan suki, masyarakat dapat memasak hidangan tersebut baik di dalam ruangan maupun luar rumah.

Bermula dari Larangan, Anjuran Mengonsumsi Daging Mulai Merebak Usai Restorasi Meiji

Daging dianggap sebagai makanan yang tabu untuk dikonsumsi oleh ajaran agama Budha. Namun, semakin berkembangnya jaman, dimulai dari era Meiji, akses peradaban terbuka lebar. Pada saat itu, kaisar Jepang menganjurkan masyarakat untuk rajin mengonsumsi daging demi kesehatan gizinya. Kemudian, dibukalah izakaya atau bar Jepang bernama Isekuma yang di kawasan Yokohama. Lalu, pada tahun 1862 juga dibuka 1 kedai untuk dua area dimana salah salah satunya dikhususkan untuk menyajikan hidangan daging sapi. Mulanya, masyarakat Jepang masih sungkan untuk mengonsumsinya, sehingga memilih memasaknya di luar ruangan, tidak didapur.

Jangan Rebus Daging Terlalu Lama dengan Kelezatan Sukiyaki

Tips bagi Anda yang ingin menikmati kelezatan sukiyaki sebagai makanan instan organik adalah jangan merebusnya terlalu lama, terutama daging sapi. Sebab, jika terlalu lama akan menyebabkan daging menjadi liat. Maka dari itu, setelah memasukkan daging sapi ke rebusan, segera diangkat ketika warnanya telah berubah. Lalu, celupkan ke dalam kocokan telur ayam mentah dan santap. Untuk mengantisipasi rebusan daging biar tidak liat, atur suhu api supaya berada diantara 65 hingga 75 derajat.

Sukistreet, Menu Kuliner Sukiyaki Asli Indonesia

Nah, bagi Anda yang penasaran dengan cita rasa sukiyaki namun, takut oleh ingredients yang mungkin mengandung bahan non halal, sebaiknya cobalah untuk membeli Sukistreet.Ya, Suki Street merupakan menu sukiyaki asli Indonesia. Tenang saja, produk makanan ini memiliki berbagai keunggulan diantaranya non MSG, non pengawet, berbahan makanan instan organik, dan halal.

Tentunya, label halal tersebut diperoleh dari sertifikasi MUI. Proses pembuatan sukistreet juga melalui pengolahan yang modern dengan teknologi yang maju. Dengan kemasan makanan cepat saji, sukistreet mudah dimasak dan dihidangkan kapan saja. Jangan lupa, rasakan cita rasa sukiyaki khas Indonesia ini hanya di sukistreet.com!

Continue Reading
1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Keliling Jepang Lebih Gampang dengan JR East – PortalSemarang.Com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending