Muda & Gembira
Jadi Lulusan Terbaik, Anak Pembantu dari Ngawi Ini Ber-IPK 3,99
Jika tekad telanjur bulat, tak ada hal yang bisa menghalangi. Itulah yang dirasakan Devi Triasari, gadis kelahiran Ngawi 19 Desember 1991.
Lahir dari keluarga tidak mampu tak membuatnya patah arang. Ia bertekad terus bersekolah agar bisa meraih cita-cita. Ia bertekad memiliki pekerjaan yang lebih baik agar bisa membahagiakan kedua orang tuanya.
Lulus dari SMK Negeri 1 Ngawi pada 2010, Devi merasa tidak ada harapan untuk melanjutkan kuliah. Ia tahu betul, kedua orang tuanya tidak akan mampu membiayai.
Karena itulah Devi memilih bekerja pada bagian adminsitrasi di sebuah perusahaan kontraktor di Magetan. Dengan cara begitu ia bisa membantu keuangan keluarga.
“Ayah saya hanya seorang buruh dan ibu pembantu rumah tangga,” tuturnya kepada awak media.
Namun, kemudian ia sadar, kalau ingin memperbaiki kondisi ekonomi keluarga, ia tidak bisa menyandarkan pada pekerjaan sebagai pegawai kelas bawah. Apalagi gaji yang diperolehnya tidak cukup besar.
Ia berefleksi, kalau mau memiliki pekerjaan baaik ia harus sekolah tinggi. Karena itulah ia kemudian mendaftar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
“Saya mencoba mendaftar Beasiswa Sampoerna dan diterima. Namun akhirnya saya tidak mengambilnya dan mencoba mendaftarkan diri melalui jalur SNMPTN tahun 2011,” urainya.
Tidak mudah bagi Devi untuk mengikuti SNMPTN. Ia harus tidur di sebuah gudang karena tidak memiliki saudara di sekitar tempat tes. Ia juga tidak memiliki uang untuk menyewa penginapan, sekalipun penginapan murah.
Beasiswa dari Australia
Usaha keras tersebut terbayar dengan lolosnya Devi sebagai mahasiswa UNS. Ia juga memperoleh beasiswa penuh Bidikmisi. Dengan beasiswa itu, Devi tidak perlu membayar uang kuliah. Ia juga memperoleh uang saku sebesar Rp600 setiap bulan.
Kesempatan emas yang diperoleh Devi tak ia sia-siakan. Ia belajar giat, meskipun saat itu ia juga harus boolak-balik Solo-Magetan agar tetap bisa bekerja.
“Semester satu saya masih bolak-balik Solo-Magetan agar tetap bisa bekerja. Namun akhirnya saya merasa berat. Akhirnya saya putuskan keluar dari pekerjaan dan mencari kerja sambilan di Solo,” kenang Devi.
“Apapun saya jalani untuk dapat memberikan bantuan uang ke orangtua karena kuliah dan living cost sudah dibiayai dari Bidikmisi. Saya menjadi guru les, penjual pulsa dan apapun yang bisa menghasilkan uang asalkan halal,” ujarnya.
Kini, buah dari kerja keras Devi terbayar dengan prestasi membanggakan dan tawaran beasiswa afirmasi S2 ke Australia.
Devi lulus sebagai wisudawan terbaik UNS dengan perdiket cum laude. Tidak tanggung-tanggung, ia memperoleh Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,99. Itu sebuah pencapaian yang hanya bisa diraih oleh mahasiswa jenius.
Berkat prestasinya, Devi mendapat tawaran beasiswa S2 ke Australia di bidang hukum. Dua universitas bergengsi di negeri kanguru itu, Monash University dan Newcastle University, siap menerima mahasiswi ini.
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira9 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Muda & Gembira9 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Lowongan9 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Kampus12 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim
Widyaswara
May 31, 2015 at 4:13 pm
Welcome to Australia! Indonesia beruntung punya anak muda seperti kamu
dimas
June 1, 2015 at 12:45 am
Wonk ngawi iki bro
ismail
June 1, 2015 at 8:49 am
Hebat… (y) Perlu dicontoh.!!!
eries
June 2, 2015 at 2:10 am
Kak devi ngawinya mana?aku juga orang Ngawi loh, mudah2an anak2ku bisa pinter dan berprestasi sepertimu aamiin…. Semangat dan maju terus yaaa….
Faishol
June 4, 2015 at 3:09 am
Hebat, saya salut dengan Devi ..semoga bsa sukses dan dapat meraih apa yng diinginkan asalkan positif. Dan bsa mengangkat derajat orang tua.semangat buat Devi
bg de
June 5, 2015 at 12:13 am
Perlu d contoh untuk mahasiswa yg lain na, d Indonesia.
Deni
June 5, 2015 at 6:23 am
Anak Ngawi ternyata memang Hebatt..
Salam SAHAJA.. woNGawi
AdaJob
June 8, 2015 at 3:33 am
keren semoga menjadi salah satu motivasi yang terbaik bagi semuanya