Connect with us

Tidak banyak anak muda yang memilih menggeluti seni tradisi wayang. Dari yang sedikit itu, ada anak muda bernama Mochamad Fajri Fadhilah.

Siswa SMA Negeri 16 Semarang ini menunjukkan minat tinggi terhadap wayang sejak balita. Dari situlah dia mengembangkan bakatnya hingga menjadi dalam muda yang diperhitungkan.

Anak muda yang tinggal di Sampangan, Kota Semarang, ini diuntungkan dengan banyaknya pentas wayang kulit di lingkungannya. Di daerah itu, ada berbagai pentas wayang yang biasanya diadakan dalam acara tertentu.

Pada usia  2 tahun, Fajri mulai belajar menganal wayang, menari dan karawitan. Selama proses belajar, ia lebih banyak belajar secara otodidak melalui video dalam bentuk VCD. Dari video itulah ia menirukan  lalu  fajri mengikuti semua yang terdapat di dalamnya.

Eksistensinya mulai dilihat dari beberapa kalangan ketika masuk ke SMA negeri 16 Semarang, sebuah sekolah negeri yang terletak di Ngadirgo Tengah Kecematan Mijen. Kebetulan, sekolah itu memang memiliki komitmen mengembangkan bakat seni siswa dengan jargon “Sekolah Berbasis Budaya dan Lingkungan”.

Prestasi Fajri telah membawa nama harum SMA N 16 Semarang dalam bidang kesenian, Fajri pernah menjadi 10 dalang terbaik tingkat Jawa Tengah. Pada tahun 2017 ia menjadi juara 3 pada hari tari dunia. Selain itu sumbangsihnya pernah  mengisi acara Beswan Djarum di Kota Kudus untuk memperkenalkan kebudayaan. Ketika itu  ia menampilkan karawitan dengan pertunjukan tari yang alur kejayaan Kerajaan Majapahit.

Tidak hanya itu, ketika ulang tahun yang ke-17, Fajri bersama tim karawitan SMA Negeri 16 Semarang menampilkan pertunjukan wayang dilihat oleh seluruh guru,k aryawan, komite serta orang tua siswa. Pernah juga ia diminta untuk menjadi dalang pada kegiatan di sekitar Mijen seperti pernikahan ataupun acara lainya.

Kepala SMA N 16 Semarang Agung Purwoko berpendapat, prestasi  Mochamad Fajri Fadhilah bisa menjadi contoh yang baik bagi adik-adik kelas, baik prestasi akademik dan nonakademik.

Selain prestasi dalam kebudayaan tersebut, Fajri   tetap menjadikan pelajaran formal menjadi prestasi seperti menjadi juara kelas dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, sekarang  termasuk siswa yang lolos masuk perguruan tinggi tanpa tes atau pada jalur SNMPTN. Sekarang Fajri siap mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Fakultas Bahasa dan Seni dalam Jurusan Seni drama Tari dan Musik (Sendratasik) dengan Program Studi Pendidikan Seni Tari.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending