Connect with us

 

Oleh: Heppy Aulya Febtiana

Tahun 2020 ini menjadi tahun yang berat untuk seluruh belahan dunia. Pertama kalinya Indonesia dan bahkan dunia dilanda satu penyakit menular yang bernama Covid-19 atau virus corona. Covid-19 adalah satu penyakit kecil yang dapat menyebar secara cepat hingga memakan banyak korban. Covid-19 masih terus berkembang di seluruh penjuru daerah. Jumlah orang terinfeksi sudah mencapai puluhan ribu. Setiap harinya terus terjadi lonjakan jumlah kasus.

Orang sering mengalami ketakutan karena melihat banyak korban yang sudah terkonfirmasi positif. Tak sedikit pun anak-anak yang mengalami perasaan takut. Apalagi masa anak-anak adalah masa dimana anak tumbuh dan bermain di luar untuk mencoba berbagai pengalaman.

Perasaan takut adalah hal yang normal. Ketakutan sendiri justru dapat memicu penularan semakin bertambah. Karena perasaan takut akan menimbulkan rasa panik, otak tidak bisa bekerja secara normal sehingga akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Jika kesehatan tubuh sudah menurun maka daya tahan tubuh akan rendah. Jika daya tahan tubuh rendah, segala penyakit akan lebih mudah masuk.

Permasalahannya adalah ketakutan itu sendiri yang akan membawa dampak terhadap psikologi anak. Apalagi jika anak mendengar informasi-informasi yang ada di berita bahwa penyakit itu berbahaya dan informasi-informasi di media online yang tidak akurat sehingga membuat anak semakin merasa takut. Rasa takut akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, perasaan takut harus segera diatasi.

Menurut Roseann Cappanna-Hodge (2019) yang dikutip dari Pop Sugar, seorang ahli mental dan psikologi anak, sangat penting bagi orang tua untuk berkomunikasi dengan anak-anak mereka tentang fakta-fakta virus Covid-19 sehingga anak-anak tidak percaya pada informasi yang tidak akurat yang akan menambah kekhawatiran pada anak-anak.

Bagaimana memberikan pemahaman tentang Covid-19 kepada anak agar anak tidak merasa takut?

Pertama, memberikan penjelasan tentang Covid-19 yang sesuai dengan pemahaman anak. Mulai dari apa yang dimaksud Covid-19, ciri-cirinya, bagaimana penularannya, dan seperti apa bahayanya, serta cara mencegahnya. Orang tua bisa menggunakan media sebagai penjelasannya, misalnya menggunakan suatu permainan, video, atau hal yang disukai oleh anak seusianya. Di umur yang masih sangat muda ini, anak-anak akan cenderung aktif dan melakukan hal yang disukai dan akan bosan pada hal yang menurutnya tidak menarik. Jadi, menghadapi anak memang perlu daya kreativitas yang tinggi. Melindungi anak, bukan dengan paksaan atau menakutinya namun dengan memberikan rasa nyaman untuk anak.

Kedua, memberikan teladan yang baik kepada anak. Pada dasarnya orang tua adalah suri tauladan bagi anaknya. Maka orang tua harus mengajarkan kebiasaan yang baik kepada anak, misalnya selalu mencuci tangan setelah melakukan segala aktivitas, mengajak anak berolahraga, dan menjaga kesehatan dengan memberikan makanan dan minuman yang bergizi.

Ketiga, jangan terlalu over dalam memberikan pemahaman. Tidak jarang orang tua yang memberikan gertakan pada anak agar anak nurut. Namun, harus sesuai dengan porsi yang pas untuk menggertak anak. Jangan terlalu menakut-nakuti anak, karena itu juga tidak baik bagi kondisi psikisnya. Gunakan cara yang menarik untuk memberikan pemahaman terhadap anak sehingga anak anak akan merasa nyaman dan terlindungi.

Orang tua dapat memberikan pemahaman terhadap anak bahwa Covid-19 bisa dilawan. Mulai dari yakinkan pada diri anak dengan niat, semangat, dan optimisme untuk bergerak melawan Covid-19. Anak dapat menjadi pahlawan dengan tetap di rumah dan selalu mendengarkan arahan orang tua dan pemerintah. Meskipun hanya di rumah saja, namun tindakan ini adalah hal yang paling penting dan sangat diperlukan untuk menghentikan persebaran Covid-19.

Namun anak pastinya juga ingin kebebasan dan tidak terbebani oleh aturan orang tua. Karena tekanan akan beresiko pada kondisi psikis anak. Oleh karena itu, orang tua juga dapat mencontohkan pola hidup bersih sebagai new normal agar anak mau melakukan hal yang sama. Orang tua memberikan pemahaman kepada anak untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan dan mendorong semangat anak agar anak dapat melawan Covid-19.

Jadi jangan takut dengan Covid-19. Anak dapat melawan Covid-19 jika ada kemauan, keberanian, dan kepatuhan. Segala ketakutan harus dilawan, karena ketika ketakutan menguasai dan hanya bisa pasrah, tidak akan mendapatkan manfaatnya karena kepasrahan hanya akan mendatangkan penderitaan yang terus berlanjut. Namun dengan melawannya akan dapat menghentikan penularan Covid-19 ini. Ayo bersama –sama melawan Covid-19!

 

[Heppy Aulya Febtiana]

Opini ini merupakan hasil latihan mahasiswa peserta mata kuliah Jurnalistik dari jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNNES

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending