Connect with us

Muda & Gembira

Inilah 5 Jenis Burung Termahal di Indonesia

Published

on

Di Indonesia terdapat ribuan spesies burung. Sebagian dari jenis burung yang ada telah diketahui, namun beberapa di antaranya masih misterius.

Ada sejumlah jenis burung yang menjadi klangenan pecinta burung nusantara. Mereka memlihara, mengembangbiakkan, bahkan menjadikannya klangenan.

Tidak sedikit pula pecinta burung yang menjadian peliharaannya sebagai investasi. Ini karena beberapa jenis burung memang memiliki harga tinggi. Para pecinta burung tak segan mengeluarkan dana untuk mendapatkan burung kesukaannya.

Di China, bahkan ada burung merpati yang harganya dibanderol hingga 407.000 dolar atau sekitar 3,8 miliar rupiah. Wow. Burung ini dimiliki oleh seroang pengusaha China.

Adapun di Indonesi, inilah beberapa jenis burung termahal di Indonesia. Jika kamu memilikinya, sebaiknya rawat dengan baik. Inilah 10 di antaranya.

1. Kacer, Si Hitam Bersuara Emas

Burung kacer Jawa biasanya memiliki warna dominan hitam. Hampir seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali pada sayap terdapat warna putih. Penyebarannya mulai dari Seychelles (Afrika), hingga Jawa dan Kalimantan (Indonesia).

Para pecinta burung menyukai kacer karena kicauannya yang sangat baik. Jenis burung ini pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan juga cukup atraktif dengan memainkan ekor. Volume suaranya memang tidak terlalu nyaring. Sedang.

Harga burung kacer berkisar antara Rp 250 ribu – Rp 1,5 juta (tergantung kondsi). Jika sudah memenangkan kompetisi, harganya bisa beberapa kali lipat.

2. Cucak Rowo, Si Penyendiri yang Melengking

Sebelum lagu cucak rawa terkenal, burung cucak rawa ini memang sudah banyak disukai. Jenis burung ini habitat aslinya ada di sekitar sungai yang sepia tau tepi hutan. Suaranya melengking dan sangat khas disbanding suara burung lain.

Suara lebih berat dan lebih keras dari umumnya cucak dan merbah. Siulan jernih, jelas, berirama baku yang merdu. Kerap kali terdengar bersahut sahutan. Di alam, burung ini memangsa aneka serangga, siput air, dan berbagai buah-buahan yang lunak seperti buah jenis-jenis beringin.

Para pecinta burung biasanya tak sungkan merogoh kocek Rp2 juta hingga Rp5 juta untuk memiliki jenis burung ini.

3. Kenari yang Perlu Perhatian

Tubuh burung kenari terhitung cukup kecil, sekitar 8 – 12 cm. Tapi, justru kenari adalah salah satu jenis burung paling diminati oleh penggemar burung (kicau mania). Kicauannya dikenal sangat indah dan gacor. Apalagi kalau sudah terlatih, burung kecil ini siap menghibur pemiliknya dengan kicauannya yang indah.

Tapi, agar bisa kemriwik atau berkicau dengan merdu, si pemilik harus bersabar merawatnya. Pakan yang tepat, suhu udara yang nyaman, sertai latihan yang sering akan melatih kicauan kenari menjadi semakin indah.

Di pasarsan, harga Kenari berkisar antara Rp 200 sampai Rp 900 ribuan. Harganya bisa lebih mahal , tergantung kondisi tubuh dan keindahan kicauannya.

4. Branjangan yang Bersuara Nyaring

Branjangan mempunyai kicauan yang nyaring. Selain itu, branjangan jadi unik karena pintar menirukan suara burung lain. Branjangan merupakan burung persawahan yang suka hidup di area terbuka berumput.

Di pasaran, harga burung branjangan antara Rp100 ribu sampai Rp900 ribu. Jika kondisinya baik, kicaunnya indah, harganya bisa mencapai Rp2,5 juta. Lumayan kan?

5. Pleci Si Ratu Kontes

Harga burung pleci normal sekitar Rp200 ribu. Harganya mahal karena tubuhnya indah. Meskipun bentuk badannya kecil, paduan warna bulu kuning dan hijau lumut dan sedikit hitam, akan membuatnya tampak atraktif.

Sekalipun kecil, karena dengan keunikan suara ocehannya saat ini sangat sering diikutsertakan dalam lomba burung kicauan. Jika sudah menang lomba, harganya bisa mencapai Rp1 juta atau lebih.

Rahmat Petuguran adalah pemimpin redaksi PORTALSEMARANG.COM. Selain aktif di dunia jurnalistik, ia juga aktif menjadi peneliti bahasa. Sebagai peneliti bahasa ia menekuni kajian sosiolinguistik dan analisis wacana. Kini sedang melanjutkan studi di Program Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora (Linguistik) Universitas Gadjah Mada.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending