Connect with us

News

Unnes Tawarkan Jalur Prestasi untuk Para Hafiz

Published

on

Melalui jalur prestasi, Universitas Negeri Semarang (Unnes) akan menerima siswa yang memiliki bakat istimewa. Salah satunya adalah siswa penghafal Al-Quran atau hafiz. Melalui jalur ini, siswa yang hafiz dapat diterima di Unnes tanpa tes.

Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman MHum berpendapat, kemampuan siswa menghafal Al-Quran sudah membuktikan bahwa mereka adalah siswa cerdas. Dengan demikian, mereka tidak perlu lagi dites kecerdasannya.

“Allah telah menjanjikan untuk mengangkat derajat manusia yang berilmu. Para hafiz adalah anak-anak yang berilmu dan memiliki bakat istimewa. Unnes ingin anak-anak dengan bakat istimewa itu mendapat fasilitas melanjutkan pendidikannya,” katanya saat berkunjung ke Pondok Pesatren Modern Islam (PPMI) Assalam, Surakarta, Sabtu (28/11).

Ia menambahkan, sebagai rumah ilmu, Unnes menghargai siapa pun yang memiliki komitmen mengembangkan ilmu pengetahuan. Bukan hanya ilmu pengetahuan modern, kampusnya sangat menghargai siswa yang memiliki ilmu dalam bidang agama.

“Komitmen Unnes sebagai Rumah Ilmu adalah menjadi pengembang peradaban unggul. Siswa penghafal Al-Quran adalah anak muda yang memiliki keunggulan. Bakat mereka harus difasilitasi agar terus berkembang,” lanjutnya.

Selain bagi hafiz, ia juga mengundang siswa yang memiliki bakat dalam bidang seni, olahraga, atau sains untuk belajar ke Unnes melalui jalur prestasi. Mereka diharapkan melampirkan bukti-bukti prestasi kepada panitia penerimaan mahasiswa baru. Setelah itu, mereka akan diwawancara.

Jalur prestasi adalah bagian dari seleksi mandiri yang diselenggarakan Unnes pada penerimaan 2016. Selain jalur mandiri, Universitas Konservasi ini juga akan menerima mahasiswa melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Kepala Biro Adminsitrasi Akademik Kemahasiswaan dan kerja Sama (BAAKK) Unnes Heri Kismaryono MM mengungkapkan bahwa SNMPTN dibuka khusus bagi siswa yang lulus pada tahun 2016. Panitia melakukan seleksi dengan nilai rapor yang diinput sekolah melalui Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS).

“Kalau SBMPTN, seleksi dilakukan secara tertulis. Untuk bidang olahraga dan kesenian, selain tertulis juga ada tes praktik,” katanya.

Trending