Connect with us

Balaikota

Tinggi, Pencurian Listrik di Jateng

Published

on

TINDAK Pidana pencurian listrik di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih tinggi.Terhitung pada semester awal 2012 ini, tepatnya Januari hingga Agustus ditemukan 571 pelanggaran pencurian tenaga listrik.
General Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Ferdinand Siahaan mengatakan selain terjadi pencurian tenaga listrik juga terdapat perusakan beberapa alat-alat listrik milik pihaknya.

“Itu tentu saja merugikan dan memang harus ditindaklanjuti, mengingat kami juga ditunjuk sebagai Koordinator Pengamanan Regional Terpadu PT PLN (Persero),Anak Perusahaan dan Listrik Swasta di Daerah Jawa Tengah dan DIY,” ungkapnya saat acara Penandatanganan MoU antara Polda Jateng dan PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY di Aula Mapolda Jateng,kemarin.

Ferdinand merinci saat ini aset sistem kelistrikan sebagai objek pengamanan di Jateng secara garis besar terdiri dari 5 lokasi. Masing-masing lokasi adalah pembangkit kapasitas besar.“Dieng,Cilacap,Tambak Lorok, Rembang dan Tanjung Jati,”paparnya.

Selain itu,lanjut Ferdinand, pihaknya juga mempunyai 69 lokasi Gardu Induk, 4.300 km Jaringan Tegangan Menengah, 4.7000 km Jaringan Tegangan Rendah, 91.500 unit Trafo Distribusi sebanyak 91.500 unit yang melayani 7,2 juta pelanggan.

“Kami ingin ada pengamanan instalasi, aset, operasional kelistrikan baik pembangunan maupun pengoperasiannya, hingga penanganan dan penindakan terhadap pencurian listrik dan tindak pidana usaha ketenagalistrikan di lingkungan kami,” timpalnya. Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek Sutomo Tri Widodo mengatakan pihaknya siap untuk melakukan kerja sama dengan PLN.

“Persoalan tentang kelistrikan di Jawa Tengah memang beragam, mulai dari unjuk rasa warga menolak pembangunan pembangkit listrik, pencurian alat-alat atau sarana kelistrikan, sampai pencurian aliran listrik di rumah-rumah penduduk, memang itu persoalan yang sering terjadi,” timpalnya.

Data Biro Operasi Polda Jawa Tengah, kata Didiek, terdapat 213 kebakaran terhitung selama tiga bulan terakhir.“Sebanyak 99 kasus di antaranya karena kasus listrik, korsleting, sementara sisanya disebabkan faktor lain,mulai kompor hingga gas,”rincinya.

Persoalan tentang kelistrikan di Jawa Tengah memang beragam, mulai dari unjuk rasa warga menolak pembangunan pembangkit listrik, pencurian alat-alat atau sarana kelistrikan, sampai pencurian aliran listrik.

Irjen Pol Didiek Sutomo Tri Widodo

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending