Connect with us

Pendidikan

Petani Meteseh Kelola Lahan Musim Kemarau

Published

on

MUSIM kemarau tidak penghalangi petani Semarang untuk terus produktif. Melalui penerapan Sekolah Lapang PengelolaanTanamanTerpadu (SLPTT), petani di Meteseh, Kecamatan Tembalang berhasil memanfaatkan lahan kering menjadi lahan jagung yang menguntungkan.

Hasilnya, jagung hibrida varietas NT 10 seluas 8 hektare (Ha) sudah bisa dipanen. -Kebutuhan air bagi tanaman jagung ini tidaklah banyak, tidak seperti kebutuhan air untuk tanaman padi.

Karenanya, tanaman jagung sangat cocok untuk mengatasi persoalan sulitnya air di musim kemarau. Yang penting mau bekerja keras, insya Allah makmur,- kata Wali Kota Semarang Soemarmo HS seusai melakukan panen perdana jagung (16/9).

Lahan yang dikelola petani melalui program SLPTT mempunyai luas 15 Ha.Terdiri atas sekolah lapang di Kelurahan Meteseh seluas 4,5 hektare (ha), Kelurahan Rowosari seluas 9,5 ha, serta laboratorium lapangan sekitar 1 ha.

Selain 8 ha lahan jagung yang dipanen kemarin, 2 ha lahan jagung lain diperkirakan panen akhir bulan ini.Sisanya, belum ditanami dan 3 ha jagung gagal panen.

Kegagalan tersebut lantaran lokasinya jauh dari sumber air dan terbentur masalah permodalan. Dari lahan yang berhasil dipanen, petani mampu memproduksi jagung sekitar 7,36 ton tiap hektare dalam jangka waktu 3 bulan.

Dengan demikian, petani memperoleh keuntungan Rp11 juta saat panen atau sekitar Rp3,5 juta rupiah per bulan. Terkait masih adanya masalah keterbatasan air, menjadi perhatian serius bagi Wali Kota Soemarmo.

-Nanti kami bantu untuk pembuatan sumur patek dangkal. Pengairan tanaman jagung ini kan bisa dilakukan hanya tiga kali atau sebulan sekali. Sumur patek diharapkan dangkal bisa mengatasi persoalan di lahan yang belum bisa panen,- bebernya.

Rencananya, pemkot juga mengupayakan penyediaan lahan yang tidak produktif atau belum dimanfaatkan dengan status pinjam pakai.

Tujuannya untuk memberdayakan petani yang tidak memiliki lahan atau petani penggarap. Kepala Dinas Pertanian Ayu Entys Wahyu menambahkan, penerapan SLPTT bertujuan meningkatkan produksi industri pangan dan pakan.

Dengan demikian, kesejahteraan petani diharapkan ikut terdongkrak.Dalam prosesnya, petani dituntut mengelola sumber daya yang tersedia berdasarkan kondisi fisik lokasi.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending