Selama ini banyak orang dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan pejabat, aparat keamanan, guru, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum, mengucapkan atau menuliskan kata tolerir, ditolerir, dan menolerir. Di samping itu, tidak jarang pembaca atau masyarakat menyaksikan atau mendengar seseorang menuliskan atau mengucapkan kata toleransi, mentoleransi, ditoleransi, dan bertoleransi.
Dari kenyataan pemakaian kedua macam bentuk kata yang berbeda tersebut, masyarakat merasa sedikit bingung dalam menentukan kata mana yang benar. Akan tetapi, masyarakat awam yang tidak merasa penting dengan bahasa dan cara berekspresi dengan memanfaatkan bahasa Indonesia, kejadian yang bersifat dualis itu tidak pernah mengusik pikirannnya. Namun, bagi seseorang yang menaruh perhatian dan bersikap positif terhadap bahasa Indonesia, pemakaian bahasa yang dualis itu menarik untuk dicermati.
Pembaca yang budiman, kata tolerir dipunggut dari bahasa Inggris, yakni tolerance atau tolerancy. Dalam bahasa Indonesia, kata tolerance atau tolerancy itu menjadi toleransi bukan toler atau toleri. Kemungkinan besar, munculnya kata tolerir itu berasal dari adanya dugaan bahwa kata itu berasal dari bentuk dasar toler karena ada kata toleran.
Bentuk kata bahasa Indonesia yang dinyatakan baku adalah toleransi, bukan tolerir. Jadi, kata toleransi itu sebagai kata dasar yang menjadi pangkal dari pembentukan kata turunan yang mengandung bentuk dasar toleransi. Karena kata dasarnya toleransi, bentuk kata jadian yang benar adalah menoleransi, ditoleransi, dan bertoleransi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1478) ditulis tolerir → toleransi. Maksudnya, kata tolerir itu merujuk ke kata yang baku, yakni kata toleransi. Karena merujuk kepada kata toleransi sebagai kata yang baku, jelaslah kata tolerir tersebut tidak baku.
Dengan bekal pengetahuan bahwa kata yang baku adalah toleransi, menoleransi, ditoleransi, dan bertoleransi, pembaca dapat menentukan apakah kalimat (1) s.d. (4) berikut benar atau salah.
- Pemerintah tidak akan mentolerir penyelundup narkotika.
- Calon lurah yang melakukan money politic tidak mungkin ditolerir oleh panitia pemilihan.
- Warga desa itu tidak menoleransi pemulung yang melakukan pencurian ke rumah warga pada siang hari.
- Kesalahannya tidak dapat ditoleransi lagi karena telah meresahkan warga.
Nah, sekarang apakah pembaca mengalami kesulitan dalam menentukan baku atau tidak baku atas keempat kalimat itu? Jika masih ada kesulitan, silakan pembaca untuk mencermati keterangan di atasnya. Kalimat 1 dan 2 penulisannya tidak tepat. Apa yang keliru? Jika masih mengalami kesulitan, pembaca dapat mengganti kata mentolerir dengan menoleransi (pada kalimat 1) dan mentolerir dengan menoleransi (pada kalimat 2). Dengan langkah itu, kalimat (1) dan (2) di atas telah berubah menjadi kalimat yang baik dan benar (kalimat baku). Sedangkan untuk kalimat (3) dan (4) penulisannya sudah betul. Selamat berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Pardi Suratno, M.Hum., Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira9 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Muda & Gembira9 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Lowongan9 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Kampus13 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim
Pingback: Zodiak Yang Gampang Memaafkan Pasangan Yang Seilingkuh – Zodiak Baru