Connect with us

SMAN 14 Kota Semarang memiliki visi “Terwujudnya sekolah yang Religius, Berakhlak Mulia, Berprestasi, Terampil, dan Berbudaya Lingkungan Hidup“.

Adapun misi dari sekolah tersebut adalah sebagai berikut: a) Mewujudkan keimanan dan ketaqwaan warga sekolah melalui kegiatan keagamaan. b) Mewujudkan budaya “SIAP 14” (Smart, Innovative, Active, and Persistent): 1) Siap senyum, 2) Siap salam, 3) Siap sapa, 4) Siap jujur, 5) Siap antri, 6) Siap rapi, 7) Siap bermusyawarah, 8) Siap meminta tolong, 9) Siap meminta maaf, 10) Siap terima kasih, 11) Siap tepat waktu, 12) Siap melaksanakan tugas, 13) Siap melaksanakan kode etik sekolah, dan 14) Siap melestarikan fungsi lingkungan, mencegah pencemaran lingkungan dan mencegah kerusakan lingkungan. c) Mewujudkan prestasi peserta didik melalui kegiatan akademik dan non akademik. d) Mewujudkan prestasi kerja pada pendidik dan tenaga kependidikan. e) Mewujudkan kecakapan hidup, jiwa kewirausahaan, dan pembudayaan seni budaya daerah dan nasional peserta didik melalui kegiatan pengembangan diri.

Sejalan dengan salah satu visi sekolah yaitu mewujudkan budaya “SIAP 14” (Smart, Innovative, Active, and Persistent), maka kami tim dosen dari Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FBS Universitas Negeri Semarang melalui Program Pengabdian Dosen termotivasi untuk mengadakan kerjasama sama mengimplementasikan salah satu visi sekolah tersebut dalam bentuk pendampingan penyusunan buka ajar berbasis ebook dengan menggunakan Aplikasi Google Docs dan Flipbook. Kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menciptakan karya berupa buku ajar berbasis ebook sebagai salah satu ciri dan prestasi guru abad ke-21. Disamping itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen ini dapat meningkatkan kerjasama dan kolabarasi akademik antara UNNES dengan sekolah mitra dalam menciptakan guru-guru berprestasi.

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMAN Negeri 14 Kota Semarang ini adalah mendorong dan menfasilitasi para guru untuk mampu menulis buku ajar berbasis ebook dengan menggunakan Aplikasi Google Docs dan Flipbook untuk kebutuhan kegiatan belajar dan mengajar di kelas. Target khusus dari Pengabdian Dosen ini adalah membimbing dan membina para guru untuk membuat buku ajar dalam bentuk ebook yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar serta meningkatkan kompetensi diriya sebagai guru yang harus memiliki karakter guru abad 21, yaitu terampil menulis dan mengembangkan media pembelajaran.

Metode yang akan dilaksanakan adalah diskusi kelompok, workshop, dan pendampingan membuat buku ajar berbasis ebook. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 6 bulan untuk mengantarkan para guru mengembangkan bahan ajar dan mewujudkannya dalam bentuk buku ajar yang siap cetak dan berbasis ebook siap terbit serta ber-ISBN. Kegiatan pengabdian dosen ini akan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: 1) Analisis kebutuhan, 2) Menyusun program kegiatan, 3) Merancang buku ajar sesuai kurikulum terbaru, 4) Melaksanakan kegiatan pengabdian, 5) Pendampingan penulisan dan review naskah buku pra terbit, 6) Memublikasikan buku-buku yang dihasilkan selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat, 7) Mengevaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen.

Kegiatan pengabdian ini akan melibatkan semua guru yang ada pada SMA Negeri 14 Kota Semarang, dosen pengabdi, dan mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FBS UNNES. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan menulis buku ajar berbasis ebook bagi para guru SMA Negeri 14 Kota Semarang.

Program penulisan buku ajar berbasis ebook dengan Aplikasi Google Docs dan Flipbook bagi para guru ini juga merupakan salah satu cara untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar di sekolah di masa pandemi agar lebih baik dan kondusif. Upaya ini diharapkan mampu memfasilitasi para guru dalam berkarya kreatif dan produkti di masa pandemi. Hal ini sangat sejalan dengan orientasi era digital dan disrupsi 4.0 atau 5.0 karena salah satu karakteristik guru abad ke-21 adalah bahwa guru harus mampu menghasilkan produk inovatif (Alaydrus, 2017).

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bagi dosen ini akan dilaksanakan selama delapan bulan mulai dari bulan April sampai dengan November 2022. Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap hari Sabtu pagi mulai pukul 09.00-11.00 secara online dan juga tata muka jika memungkinkan serta akan dilanjutkan terus walaupun kegiatan pengabdian ini selesai untuk kegiatan monitoring aktivitas dan produktivitas guru dalam menulis buku ajar elektronik ini.

Menulis ebook merupakan pengalaman baru bagi para guru karena selama ini mereka hanya menulis buku ajar yang diterbitkan secara dicetak. Adapun ebook yang mereka buat dapat dipublikasi secara elektronik. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan ebook? Ebook adalah kependekan dari electronic book yang menggunakan komputer, perangkat seluler, atau Ebook Readers seperti Adobe Acrobat Reader dan Microsoft Reader untuk menampilkan isinya dalam bentuk buku. Ebook memiliki banyak halaman digital yang dapat dinavigasi oleh pembaca, dan sering kali dikemas sebagai dokumen PDF, sehingga ebook tersebut dapat dengan mudah dikirim dari satu pengguna ke pengguna lainnya (Hussain, 2020).

Menurut Yates (2021), ebook memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan buku cetak biasanya. Berikut adalah beberapa kelebihannya: 1) Kecepatan: asalkan judul yang Anda inginkan tersedia, buku tersebut dapat langsung diunduh, 2) Portabilitas: sejumlah buku dapat dibawa dengan satu perangkat – ideal untuk pelancong. PDA adalah media yang sempurna untuk buku panduan, 3) Cetak sesuai permintaan: buku tidak perlu lagi dicetak, 4) Interaktivitas: pembaca juga dapat membuat catatan, menggarisbawahi, menandai halaman, mencari dan mendapatkan informasi tambahan melalui hyperlink, 5) Personalisasi: pencahayaan belakang dan ukuran font dapat ditingkatkan – ideal untuk tunanetra, 6) Pengaya: banyak ebooks memiliki teks, kamus, atau fitur lain yang dapat ditelusuri, 7) Pasar terbuka: dengan menerbitkan secara elektronik, penulis dapat melewati proses penerbitan, dan 8) Ramah lingkungan: buku-buku bebas kertas menyelamatkan pohon.

Di samping kelebihan, ebook juga memiliki kekurangan-kekurangan tersendiri, misalnya: 1) Membaca ebook membutuhkan cahaya yang cukup terang, 2) Tampilan layar ebook membutuhkan daya listrik untuk membacanya, 3) Banyak ebook yang tidak bisa dicetak, 3) Ebook masih terbatas untuk dibaca dengan program computer tertentu (Woodford, 2020 & Yates, 2021).

Berkaitan dengan proses pembuatan ebook, Wahl (2018) memberikan beberapa tips penting. Prosesnya dimulai dengan menentukan tujuan dan audiens. Mengapa kita menulis ebook dan untuk siapa kita menulisnya? Hal ini mendorong kita untuk memilih topik yang tidak hanya menarik minat audiens, tetapi juga memenuhi alasan penulisan ebook tersebut. Setelah kita memilih topik, pilihlah judul tertentu untuk menarik pembaca. Hal ini juga harus memberi alasan agar mereka ingin membaca ebook kita. Mulailah kita menguraikan ebook tersebut dengan merencanakan pengantar yang efektif, memecahnya menjadi beberapa bagian, dan menempatkan semua instruksi dan isi ebook. Buat outline atau kerangka untuk menghemat waktu kita menulis.

Dalam menyusun bahan menjadi ebook, mereka menggunakan dua aplikasi yang sebenarnya sudah sangat dikenal dalam dunia penerbitan. Dua aplikasi tersebut adalah Google Docs dan Flipbook. Menurut TechTarget (2022), Google Docs (Google Documents) adalah aplikasi berbasis Web gratis di mana dokumen dan spreadsheet dapat dibuat, diedit, dan disimpan secara online. File dapat diakses dari komputer mana pun dengan koneksi Internet dan browser Web berfitur lengkap. Aplikasi online ini adalah bagian dari paket lengkap aplikasi online yang ditawarkan oleh dan terkait dengan Google.

Pengguna Google Docs dapat mengimpor, membuat, mengedit, dan memperbarui dokumen dan spreadsheet dalam berbagai font dan format file, menggabungkan teks dengan rumus, daftar, tabel, dan gambar. Google Docs kompatibel dengan sebagian besar perangkat lunak presentasi dan aplikasi pengolah kata. Karya dapat diterbitkan sebagai halaman Web atau sebagai manuskrip siap cetak. Pengguna dapat mengontrol siapa yang melihat pekerjaan mereka. Google Docs sangat ideal untuk penerbitan dalam suatu perusahaan, memelihara blog atau menulis karya untuk dilihat oleh masyarakat umum.

Google Docs cocok untuk proyek kolaboratif di mana banyak penulis bekerja sama secara real time dari lokasi geografis yang beragam. Semua peserta dapat melihat siapa yang membuat perubahan dokumen tertentu dan kapan perubahan tersebut dilakukan. Karena dokumen disimpan secara online dan juga dapat disimpan di komputer pengguna, tidak ada risiko kehilangan data total akibat bencana lokal.

Gambar 1. Tampilan Laman Aplikasi Google Docs

Aplikasi ke-2 yang digunakan adalah Flipbook App. Aplikasi ini sangat bagus untuk menampilkan dan berbagi publikasi PDF seperti ebook, katalog, brosur, majalah, proposal, laporan, buletin, album foto, portofolio, panduan perjalanan, penawaran, presentasi, prakiraan, slick pemasaran dan penjualan, dan banyak lagi. Anda dapat memberikan pengalaman buku terbuka yang realistis dengan tata letak dua halaman atau menampilkan satu halaman dalam satu waktu—efek membalik halaman akan tetap ada (FlipBook.com: 2022).
Flipbook App memiliki beberapa fitur, diantaranya: 1) Tautan langsung ke buku flip, 2) Analisis konten, 3) Dukungan seluler, 4) Penyematan situs web, 5) Daftar isi dan pencarian, 6) Elemen interaktif, 7) Perbaruan di bawah tautan yang sama, 8) Tanpa iklan, 9) Perlindungan konten.

Gambar 2. Tampilan Laman Aplikasi Flipbook

Menurut Flipbook.com (2022) beberapa langkah yang harus dilakukan ketika kita akan membuat ebook dari PDF dengan menggunakan Aplikasi Flipbook adalah sebagai berikut:
1. Unggah PDF ke FlippingBook Online atau Penerbit FlippingBook. PDF Anda akan diubah menjadi Flipbook dalam 1-2 menit.
2. Setelah konversi PDF ke flipbook selesai, Anda dapat menyesuaikan publikasinya: mengatur latar belakang, menambahkan logo, merek tautan langsung, dan banyak lagi.
3. Tambahkan video, animasi GIF, dan gambar pop-up untuk lebih banyak interaksi dan interaksi. Sisipkan tautan ke halaman yang relevan dan sumber luar.
4. Your flipping book is ready! Now share it as a link via email or social media, or embed it directly into your website. You can also generate a QR-code for the flipbook.

Selanjutnya berdasarkan hasil angket tentang respon guru terhadap program penulisan ebook dengan Aplikasi Google Docs dan Flipbook ini ketahui bahwa 70% guru suka menulis dan 30% tidak suka menulis. Kemudian diketahui bahwa 50% dari mereka pernah menulis diktat atau handout dan 50% sisanya tidak pernah. 50% dari jumlah guru sekolah tersebut pernah menulis buku ajar dan 50% dari mereka belum pernah menulisnya.

Selanjutnya diketahui bahwa hanya 20% guru yang pernah menulis buku ajar yang dikembangkan dari diktat atau handout, sisanya sebanyak 80% belum melakukannya. Selain daripada itu hanya 10% saja dari mereka yang mampu menerbitkannya sedangkan 90% belum pernah melakukannya bahkan mereka (100%) belum ada yang berhasil menulis buku ajar dan diterbitkan oleh penerbit buku.

Dari sekian data yang diperoleh tentang produktivitas para guru tersebut dalam menghasilkan buku, ternyata diketahui bahwa 90% dari mereka memiliki kesulitan untuk menulis bahan ajar, walaupun masih ada 10%-nya yang memiliki motivasi kuat dan keinginan besar untuk merealisasikannya. Kesulitan dan kendala itu berupa kurangnya motivasi diri, kesempatan, dan kemampuan teoretis tatacara menulis buku. Hal tersebut terbawa ke dalam proses penulisan buku itu sendiri, sehingga 100% dari mereka mengalami kesulitan ketika menulis buku itu.

Di samping itu yang memperkuat alasan dan menimbulkan kesulitan dalam menulis buku adalah karena hanya 30% dari mereka yang pernah mengikuti pelatihan cara menulis buku dan sisanya 70% belum pernah. Selanjutnya sebagai upaya solusi dan menciptakan resolusi positif atas problematika dalam penulisan buku dalam hal ini akan menjadi produk ebook, maka 100% dari mereka sudah meniatkan diri dengan motivasi tinggi untuk bisa menulis buku dan 90% dari mereka merencanakan secara matang untuk menghasilkan buku minimal satu buku dalam satu tahun, sebaliknya hanya 10% saja dari mereka yang tidak merencanakan seperti itu.

Bagaimana dengan pengalaman mereka menulis ebook? Berdasarkan hasil survei terhadap 10 orang guru di sekolah tersebut diketahui bahwa hanya 20% dari mereka yang pernah menulis ebook dan sisanya 80% belum. Diketahui juga bahwa baru 30% guru yang pernah ikut pelatihan cara membuat ebook dan 70% belum. Selanjutnya mereka berpendapat bahwa pelatihan penulisan ebook itu memberi pengetahuan dasar dan semangat untuk menulis. Dari data tersebut diketahui 80% guru mengatakan YA dan 20% mengatakan TIDAK.

Alasan dari yang mengatakan YA diketahui bahwa pelatihan mampu mendorong mereka untuk berkarya karena punya motivasi dan pengetahuan yang siap pakai, sedangkan bagi yang mengatakan TIDAK adalah karena sudah menjadi hal biasa bahwa semangat dan hangatnya niat itu muncul ketika sedang ikut pelatihan. Adapun ketika mereka sudah selesai pelatihan, niatnya kendur dan semangat pun luntur, sehingga tidak siap tempur untuk melembur membuat ebook tersebut. Cerita dari mereka yang berhasil walaupun hanya 10%, mereka mampu membuat lebih dari satu ebook setelah pelatihan dilaksanakan dan 90% dari mereka belum berhasil meraihnya.

Berkaitan dengan program penulisan buku berbasis ebook ini, berdasarkan survei diketahui bahwa hanya 30% dari mereka yang baru mengenal Aplikasi Google Docs dan Flipbook dan sisanya 70% belum mengenalnya. Bukti pendukung lainnya berkaitan dengan penggunaan aplikasi converter naskah buku lainnya menjadi ebook ini diketahui bahwa 20% dari mereka pernah menggunakannya dan 80% belum pernah.

Kemudian ketika ditanya tentang efektivitas Aplikasi Google Docs dan Flipbook sebagai ebook converter, 90% dari mereka menyatakan YA dan hanya 10% yang mengatakan TIDAK. Selanjutnya diketahui bahwa setelah pelaksanaan program penulisan buku ajar berbasis ebook dengan Aplikasi Google Docs dan Flipbook ini 90% dari mereka akan menulis naskah buku dan mengonversinya dengan aplikasi tersebut dan 10% belum. Sebagai akhir dari kegiatan ini diketahui bahwa program penulisan buku ajar berbasis ebook dengan Aplikasi Google Docs dan Flipbook 100% sangat membantu para guru dalam menulis buku ajar dan konversi ke ebook sebagai sebuah upaya penting untuk menghantarkan guru menjadi penulis buku ajar elektronik yang aktif dan produktif.

Prof. Dr. Rudi Hartono, M.Pd., guru besar linguistik penerjemahan pada Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FBS UNNES; pemerhati bidang penerjemahan dan penulisan buku ajar.

Rahmat Petuguran adalah pemimpin redaksi PORTALSEMARANG.COM. Selain aktif di dunia jurnalistik, ia juga aktif menjadi peneliti bahasa. Sebagai peneliti bahasa ia menekuni kajian sosiolinguistik dan analisis wacana. Kini sedang melanjutkan studi di Program Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora (Linguistik) Universitas Gadjah Mada.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending