Connect with us

CIREBON– Rasa campur aduk antara dilema, bingung, senang dan sedih yang sedang dirasakan oleh siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas (SMA) yang akan melaksanakan Ujian Nasional (UN) dan dengan keputusan tiba-tiba dengan beredarnya Surat Edaran dari Pemerintah Pusat terkait Peniadaan UN untuk pencegahan mata rantai penyebaran Virus Corona dan pengutamaan keselamatan kesehatan.

“Jadwal UN SMA dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2020, tetapi sekitar tanggal 20an sudah banyak beredar info UN ditiadakan dan ternyata Surat Edaran terkait dengan peniadaan UN resmi dihapuskan benar adanya,” kata Gempar Siswa SMA N 1 Susukan Cirebon, Selasa (28/4/2020).

Penghapusan UN resmi ditiadakan di tiap sekolah sekitar seminggu sebelum pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dilaksanakan. Surat Edaran itu keluar di Sekolah SMA N 1 Susukan Cirebon sekitar tanggal (25/04/2020) yang membahas tentang peniadaan UN di sekolah. Karena Pak Mentri Nadiem Makarim merubah prinsip, tidak ada yang lebih penting lagi dari pada keamanan siswa dan juga keluarga.

Resmi UN dihapus Nadiem Makarim, Presiden Jokowi dan juga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sepakat Ujian Nasional untuk SD, SMP,SMA sederajat dihapuskan karena adanya wabah Virus Corona atau Covid-19 membuat Ujian Nasional 2020 tak bisa dilaksanakan untuk mencegah penyebaran Virus dan memutuskan agar tidak adanya perkumpulan orang dalam suatu ruangan karena lebih mementingkan keselamatan para siswa dan keluarga siswa. Keputusan ini diambil setelah komisi X DPR RI dan Nadiem Makarim menggelar rapat secara online.

“Kami para siswa kelas XII untuk mengetahui lebih lanjut terkait informasi kelulusan sebagai pengganti UN itu dari himbauan Guru lewat Broadcast WhatsApp,” tambahnya Gempar Siswa SMA N 1 Susukan Cirebon.

Para siswa dihimbau oleh para guru di tiap sekolah untuk tidak percaya info-info yang beredar terkait UN kecuali diedarkan oleh pihak sekolah yang mendapat perintah dari pusat yang kemudian agar para siswa mendapat informasi yang aktual dari pemerintah pusat bukan berita hoax yang beredar di berbagai media.

“Tiap keputusan pasti ada dampak positif dan negatifnya, positifnya siswa merasa senang dan bebas UN ditiadakan karena sudah dari awal siswa diberi tugas portofolio dan penugasan yang kami rasakan itu susah dan kami terbebani, dari sisi negatif kita sebagai kelulusan tidak ada pelaksanaan pelepasan siswa (Graduation) yang sudah dirancang sedemikian rupa sia-sia, gagal karena adanya bencana wabah ini,” kata Salsabillah siswa kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Susukan Cirebon, Selasa (21/4/2020).

Dengan kebijakan peniadaan UN ini siswa merasakan senang, sedih, bahkan kesal dengan beban kelas XII adanya penugasan portofolio yang membuat tekanan bagi para siswa yang ditambah dengan UN. Para siswa sangat merasa senang ketika Surat Edaran tentang UN ditiadakan keluar, karena mereka merasa sudah sangat kesal dengan penugasan portofolio. Para siswa juga sedih karena mereka harus diam di rumah dengan kebijakan yang diberikan pemerintah. Mereka menginginkan menghabiskan waktu bersama teman-teman dan menikmati masa akhir di SMA.

“ UN ditiadakan kan karena dampak Corona, kami sangat senang karena para siswa sudah di pusingkan oleh penugasan portofolio. Tapi kami kecewa yang harusnya menghabiskan waktu dengan teman-teman di masa SMA tetapi kita harus stay di rumah,” kata Kharisma.

Dengan adanya kebijakan penghapusan UN ini pemerintah juga memberikan solusi terkait pertimbangan kelulusan dan tidak lulusnya bagi para siswa. Penugasan portofolio merupakan syarat kelulusan dan tidak lulusnya para siswa, ketika siswa belum menyelesaikan penugasan portofolio dengan tuntas kelulusan siswa itu akan terganggu, untuk nilai ijazah sekolah mengakumulasikan dari lima (5) semester selama sekolah dari nilai rapot itu digenapkan menjadi nilai ijazah.

[Muslifah]

Berita ini merupakan karya mahasiswa kelas jurnalistik mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, FIP UNNES, yang diampu oleh Edi Subkhan

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending