Pendidikan
Silaturahmi Lebih Erat, Halalbihalal UNNES Diisi Ceramah Ustaz Wijayanto

Dalam suasana penuh kebersamaan dan kehangatan pasca-Idulfitri 1446 H, Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar kegiatan Halalbihalal bertajuk “Merekat Silaturahmi, Bersinergi Membangun Negeri”pada Kamis (10/04/2025) di Auditorium UNNES.
Kegiatan ini dihadiri oleh keluarga besar UNNES, mulai dari para pimpinan universitas dan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa.
Rektor UNNES, Prof. Dr. S. Martono, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Halalbihalal bukan sekadar tradisi, melainkan momentum mempererat hubungan antarsesama.
“Kegiatan ini bukan hanya milik warga UNNES yang beragama Islam, tetapi milik semua warga UNNES tanpa memandang perbedaan agama. Terima kasih atas kesediaan Bapak dan Ibu semua yang telah berkenan hadir. Bagi kami, ini adalah kegiatan yang luar biasa, karena tidak setiap saat kita bisa berkumpul dan saling bertemu,” ujar Prof. Martono.
Lebih lanjut, Guru Besar FEB itu menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dalam setiap kesempatan, karena di dalamnya terkandung nilai keikhlasan untuk saling memaafkan.
“Saling bertemu dan saling meminta maaf, apalagi dengan penuh keikhlasan seperti hari ini, tentu akan sangat indah jika bisa kita lakukan setiap waktu. Tidak ada salahnya, jika kita terus menjaga silaturahmi,” tambahnya.
Acara Halalbihalal kali ini terasa semakin berkesan dengan kehadiran penceramah kondang, Ustaz Drs. H. Wijayanto, M.A. yang dikenal luas karena gaya ceramahnya yang ringan, lucu, namun sarat makna.
Dalam tausiyahnya, Ustaz Wijayanto menjelaskan bahwa secara etimologis, istilah halalbihalal memiliki tiga akar sejarah penting. Pertama, praktik kekeluargaan di lingkungan Mangkunegaran. Kedua, inisiasi K.H. Hasyim Asy’ari dan Presiden Soekarno dalam merekatkan bangsa pasca kemerdekaan. Ketiga, tradisi yang dilakukan K.H. Ahmad Dahlan yang mengumpulkan masyarakat Kauman di Yogyakarta untuk mempererat ukhuwah.
“Halalbihalal adalah konstruksi budaya, terutama budaya Jawa, yang menggabungkan nilai religius dan sosial secara harmonis. UNNES sebagai kampus konservasi harus menjaga nilai-nilai luhur ini,” ungkap Ustaz Wijayanto.
Lebih lanjut, penulis buku “Jodohku, Maunya Kamu” itu memaknai halalbihalal dalam lima pengertian. Salah satunya adalah mengurai benang yang kusut.
“Kalau ada hubungan yang kusut di antara kita, itu artinya hubungan kita sedang tidak baik. Tapi alhamdulillah, hari ini, tidak ada benang kusut di antara kita semua,” tegasnya dengan nada humor yang disambut tawa hangat para hadirin.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran UNNES, Prof. Dr. dr. Mahalul Azam, M.Kes. selaku pengarah kegiatan menyebut, Halalbihalal ini diselenggarakan sebagai wujud nyata dari komitmen UNNES dalam membangun kebersamaan dan sinergi antar seluruh civitas akademika, serta untuk merayakan nilai-nilai persatuan dan toleransi yang telah menjadi bagian dari identitas UNNES.
Dengan penuh makna dan keakraban, kegiatan Halalbihalal UNNES tahun ini menjadi momentum penting untuk mempererat tali silaturahmi, memperkuat persatuan, dan memperkokoh kebersamaan di lingkungan UNNES.
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Lowongan10 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira10 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Muda & Gembira10 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Muda & Gembira11 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Kampus13 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim