Connect with us

News

Putri Indah Wulandari, Mahasiswa Unissula, Penulis Novel Sujud Cinta

Published

on

ADA banyak orang ingin menjadi penulis novel, tapi sedikit yang bisa mewujudkannya. Menulis adalah kerja intelektual yang memerlukan konsistensi. Putri Indah Wulandari mahasiswa Kedokteran Unissula, salah satu yang bisa mewujdukan keinginan itu. Terinspirasi novel Ayat-ayat Cinta karya Habiburahman El-Shirazy, ia menerbitkan “Sujud Cinta”.

“Saya bahagia sekali. Tidak pernah menyangka sebelumnya karya saya dapat diterbitkan. Apalagi ini karya perdana saya. Subhanallah ini benar-benar kado terbesar yang Allah berikan untuk saya pada Ramadhan tahun ini,” kata Putri.

Novel setebal 423 halaman ini bercerita tentang Sabrina Lailatun Nida, gadis yang lahir dari ibu Indonesia dan ayah Kufah. Masa kecilnya dijalani di Indonesia, namu hanya sebentar kemudian mereka kembali pindah ke Kufah.

Saat remaja ia ia kembali ke Indonesia untuk belajar  menghapal Alquran di Pesantren Husnul Khotimah. Ia bertemu dengan seorang santri baru bernama Maryam Muhsin yang berasal dari Madinah.

Saat remaja ia ia kembali ke Indonesia untuk belajar  menghapal Alquran di Pesantren Husnul Khotimah. Ia bertemu dengan seorang santri baru bernama Maryam Muhsin yang berasal dari Madinah.

Maryam serng bercerita tentang saudara kembarnya yang bernama Muhammad Muhsin. Namun dari cerita cerita itulah Nida tanpa sadar telah jatuh cinta kepada saudara kembar maryam tersebut meski belum pernah bertemu dengannya.

Menurut Putri, Novel Sujud Cinta Di Masjid Nabawi mengandung cerita cinta yang komplit. Selain berkisah tentang cinta seorang hamba terhadap Rabb nya, cinta seorang insan terhadap Rasulnya, cinta seorang anak terhadap orang tuanya, cinta seorang insan terhadap sahabatnya, cinta seorang istri terhadap suaminya, juga cinta seorang manusia terhadap makhluk Allah yang lain.

“Saya ingin novel ini adalah sebagai pupuk bagi cinta yang sedang bersemi dan sebagai air bagi cinta yang sedang tumbuh,” lanjutnya.

Putri mengaku, keinginannya menulis novel tumbuh lantaran ining usia lebih panjang. Artinya walaupun ia sudah tidak lagi berpijak di bumi ini, namun karya yang pernah ditulsinya tetap hidup.

“Selain itu Rasulullah pernah bersabda, bahwasannya penulis yang tulisannya mencerahkan akan mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa dari Allah SWT.”

Putri tak menampik ceritanya terisnpirasi dari Ayat-ayat Cinta. Ketika menyaksikan film Ayat-ayat Cinta, muncul keinginan kuat untuk pergi ke Kairo.

Akhirnya buku buku tentang Kairo dan informasi apapun tentang Kairo saya baca. Dari situlah mulai timbul keinginan baru untuk menuntut ilmu jurusan Tafsir Hadis di Al Azhar Kairo, karena saya ingin menjadi ahli tafsir juga selain menjadi dokter,” terang mahasiswi yang mengaku punya pengalaman menulis saat di SMA itu.

Selain Kairo dan Madinah Belanda juga menjadi latar cerita. Kata Putri, seting Belanda ia piliha karena negara tersebut unik dan menghargai sejarah, hal itu dibuktikan dengan banyaknya museum di negara itu. “Ketertarikan yang besar itu membuat saya ingin melanjutkan kuliah Kedokteran di Belanda setelah lulus dari Unissula,” ujar Putri, yang selain ingin menjadi dokter juga ingin menjadi biolist.

Menurut Putri, penulis muda lain harus lebih memberanikan diri saat menulis. “Menulis adalah masalah rasa, jadi tulislah apa yang kau rasakan saat itu, percayalah jika kau libatkan hatimu dalam menulis, maka pembaca pun akan menggunakan hatinya untuk membaca karyamu,” lanjutnya.

Dalam waktu dekat ia pun berencana menerbitkan novel kedua.  “InsyaAllah, judulnya “Sang Pembolak – Balik Hati. Ini novel tentang perjuangan dan cinta, karena cinta adalah pokok utama dalam menulis, itu menurut saya. Saya mengambil setting 3 negara juga untuk novel saya selanjutnya. Palestina, Paris Prancis, dan Indonesia, tepatnya di Wakatobi, Sulawesi,” pungkas mahasiswi yang mengaku selain menjadi dokter juga ingin menekuni profesi penulis novel ini.

Continue Reading
4 Comments

4 Comments

  1. muna mao chien

    December 18, 2011 at 11:38 pm

    wah….kapan ya…akan di karang ruku cinta atau i’itidal cinta????

  2. tirmidzi

    March 9, 2012 at 3:45 am

    saya tunggu karya berikutnya ..l
    Putri Indah Wulandari,!!

  3. Hamba Allah

    March 29, 2013 at 6:31 am

    Wahh novelnya baguss banget,,
    coba dibuat film pasti bagus dehh,

    ditunggu novel selanjutnya,
    Putri Indah Wulandari

  4. Warsih

    December 27, 2020 at 12:49 am

    Putri yang dulu sekolah di SDN 07 petukangan selatan bukan sih??

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending