Connect with us

Semarang — Hampir setahun setelah diresmikan tanggal 27 September 2019, akhirnya perpustakaan Universitas Negeri Semarang atau Rumah Ilmu UNNES dibuka kembali untuk umum pada Senin, 22 Juni 2020, setelah sempat tutup untuk beberapa waktu di masa pandemi Covid-19.

 

“Semenjak perpustakaan dibuka lagi hari Senin, 22 Juni 2020 kemarin saya sudah dua kali mengerjakan tugas daring di perpustakaan ini,” ujar Febria Ade Ayu, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial yang memanfaatkan perpustakaan untuk mengerjakan tugas daringnya, Kamis (25/06/2020).

 

Selama masa pandemi Covid-19 mulai pada pertengahan Februari 2020 seluruh mahasiswa Universitas Negeri Semarang diberhentikan sementara untuk proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas dan dialihkan pada kelas daring yang dilakukan masing-masing mahasiswa di rumahnya. Hal ini berdampak pada  fasilitas kampus seperti perpustakaan  UNNES ditutup untuk umum beberapa waktu lalu.

 

Walau begitu, tidak serta merta pembukaan kembali perpustakaan untuk umum dilakukan. Namun, sesuai protokol normal baru yang ditetapkan Kemenkes untuk mencegah penularan Covid-19, pihak perpustakaan melakukan beberapa upaya seperti; wajib memakai masker di dalam perpustakaan, wajib cuci tangan sebelum masuk pintu perpustakaan, dan wajib presensi serta pengukuran suhu badan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan.

 

Selain itu, lift perpustakaan dibatasi hanya untuk 4 orang pengguna saja. Kursi-kursi juga dibatasi dengan jarak tertentu.

 

“Karena rumah saya di sekitar kampus, untuk menghemat biaya pembelian kouta internet selama kuliah daring saya sangat senang perpustakaan dibuka untuk mahasiswa lagi. Karena di perpustakaan wifi nya sangat cepat,” timpal  Febria, yang memanfaatkan jaringan internet perpustakaan.

 

Perpustakaan selain untuk mencari referensi buku dan fasilitas tersedianya jaringan internet cepat juga berperan dalam kearsipan dokumen. Bagi mahasiswa tingkat akhir, perpustakaan berperan dalam pengumpulan Tugas Akhir (Skripsi).

 

Dengan dibukanya kembali perpustakaan UNNES, Febria berharap ini dapat menjadi solusi tempat yang nyaman bagi mahasiswa sekitar kampus dan mahasiswa rantau yang masih berada di wilayah kampus untuk mengerjakan tugas tanpa menghawatirkan biaya internet.

 

“Ternyata masih banyak yang belum tau dengan bukanya kembali Rumah Ilmu setelah saya posting foto keberadaan saya di dalam perpustakaan kemarin. Ini masih perlu diinfokan kepada masyarakat sekitar agar perpustakaan dapat digunakan dengan maksimal,” ujar Febria.

 

[Laila M. Maulina]

Berita ini merupakan hasil belajar peserta mata kuliah jurnalistik Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNNES.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending