Gadget sudah bukan menjadi trend di kalangan anak muda, keberadaannya sudah seperti kebutuhan pokok generasi milenial. Namun tanpa pengawasan dari orang tua, penyalahgunaan penggunaan gadget pula tidak bisa dipungkiri. Penggunaan gadget terutama smartphone dan media sosial saat ini keberadaannya memang tidak dapat dipisahkan dari kaum generasi milenial
Dilansir dari laman Detik.com, Kamis (16/5/2019) terdapat 171,17 juta pengguna internet Indonesia di tahun 2018. Bila berbicara segi umur, maka pengguna internet tersebut dikuasi oleh milenial. Hampir semua generasi milenial sudah memiliki akun pribadi di media sosial yang terpasang di gadget mereka. Tidak hanya itu, kegiatan belajar mengajar saat ini terutama dalam masa pandemi seperti sekarang ini, hampir 100% instansi pendidikan di Indonesia memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran via daring.
Namun, penggunaan gadget dan akses media masa oleh kaum milenial saat ini tidak sepenuhnya berampak baik, banyak kasus yang menjerat generasi milenial terutama anak dibawah umur yang berhubungan langsung dengan penggunaan gadget dan akses media sosial. Baik konten maupun aplikasi yang disediakan oleh provider penyedia layanan situs di internet tidak semua bersifat positif, sebagain pula banyak konten yang bersifat negatif. Sedangkan para generasi milenial pengguna smartphone ditakutkan tidak dapat memfilter/menyaring konten yang mereka akses.
Ketua perlindungan anak dalam laman tirto.id, Senin (29/7/2019) mengungkapkan kasus pornografi tersebut dilakukan melalui media permainan online dengan modus pelaku berkenalan di aplikasi game online yang selanjutnya berlanjut ke video call melalui aplikasi chatting Whatsapp, yang lalu pelaku memaksa korban melakukan tindakan asusila.
Pengawasan orang tua yang sangat minim menjadi faktor paling utama hal tersebut bisa terjadi. Karena di usia anak anak yang masih labil dan mudah terpengaruh hal hal negatif, serta kurang berhati hati dalam menyebarkan informasi pribadi mereka. Pemberian pengertian kepada anak oleh orang tua untuk memfilter dan memilah hal yang perlu mereka unduh dan unggah serta memberikan edukasi betapa pentingnya menjaga privasi untuk tidak diberikan kepada orang lain.
Tidak hanya kasus pornografi sebagai dampak negatif penggunan gadget dalam akses media sosial, banyak pula kasus lain yang disebabkan oleh penyalahgunaan gadget dalam mengakses konten di internet, salah satunya adalah ketergantungan penggunaan gadget oleh anak anak juga dikhawatirkan oleh para orang tua. Seperti ketergantungan dalam penggunaan aplikasi game online, anak anak akan terpaku dan fokus untuk menyelesaikan permainan bahkan bisa sampai lupa waktu.
Dilansir dari Detik.com, Rabu, (06/11/2019) Seorang remaja asal Thailand tewas setelah main game semalam suntuk. Tim medis yang memeriksa, menyatakan korban tewas karna stroke akibat main game sepanjang malam. Memainkan permainan memang mengasyikan jika hanya sekedar untuk melepaskan penat, namun akan berakibat fatal aapabila dilakukan dengan porsi yang berlebihan. Pemberian jadwal dan pembatasan waktu bermain gadget bisa diterapkan sebagai salah satu solusi pengurangan penggunaan gadget.
Permainan online bagi anak akan selalu menantang dan menimulkan rasa penasaran untuk melanjutkan dan memecahkan level level selanjutnya yang ada dalam permainan. Akan ada kepuasan tersendiri saat anak dapat menyelesaikan satu level dan akan selalu terntntang untuk melanjutkan level selanjutnya. Maka hal tersebut juga harus menjadi sebuah pertimbangan bagi para orang tua untuk selalu mengingatkan akan batas waktu dalam pengguaan gadget.
Menurut Rakhmawati (2015), Keluarga merupakan satu hal terpenting dalam pengasuhan anak karena anak dibesarkan dan dididik oleh keluarga. Pola pengasuhan yang tepat akan menciptakan karakter, watak, sikap dan kepribadian anak yang baik pula. Orang tua sebagai guru pertama bagi para anaknya, hendaknya tidak hanya menuntut anak untuk menjadi seperti apa yang mereka inginkan, namun juga berkewajiban untuk mencontohkan sikap dan perilaku baik sebagai contoh dan tauladan bagi anaknya.
Dampingan keluarga terhadap aktivitas anak dalam pengunaan media sosial sangat bepengaruh pada laman sistus konten di Internet yang mereka akses. Berikan anak aktivitas lain untuk mengisi waktu agar tidak terpaku pada gadget mereka, ajak mereka melakukan aktifitas fisik untuk sejenak rehat dari aktifitas dunia maya.
Peran keluarga dalam perkembangan fisik aupun psikis anak sangat berpengaruh besar, untuk menciptakan insan masa depan yang berilmu, cerdas dan berakhlak mulia untuk meminimalisir kejadian negatif dampak dari penyalahgunaan internet dan mencegah kejadian buruk terulang kembali.
Edeni Faifira]
Artikel ini merupakan hasil belajar kelas jurnalistik mahasiswa jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNNES
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Lowongan10 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira10 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Muda & Gembira10 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Muda & Gembira11 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Kampus13 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim