Connect with us

Kotabumi Utara – Proses pembagian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kotabumi Utara, Lampung Utara, tidak menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19. Sejumlah warga beramai-ramai mengantre dan berkerumun untuk mengambil kartu bantuan tersebut. (16/05/2020)

Seperti yang terjadi di Kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara. Pembagian KKS ini mengabaikan keselamatan protokol pencegahan virus Corona yaitu physical distancing . KKS ini merupakan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah yang diberikan kepada warga terdampak Covid-19. Nantinya bantuan tersebut dicairkan dalam bentuk sembako.

Warga sangat antusias mengambil kartu bantuan tersebut, mereka sudah mulai datang ke kecamatan pukul 7.30 pagi. Sayangnya mereka tidak hanya datang sendiri melainkan ada yang membawa anakya.

“Kondisinya sangat ramai, warga saling berkerumun dan berbaur tanpa jarak. Parahnya lagi, ada seorang ibu yang membawa bayinya yang baru lahir. Ada juga yang membawa anak-anak kecil dan ada pula penerima yang sedang hamil. Bahkan ada usia yang sudah sangat lanjut pun ikut mengantre. Kondisi mereka sangat rentan dan sangat mudah terpapar virus” tutur Ibu Fatma, salah satu warga penerima bantuan tersebut.

Di kecamatan tersebut sudah ada kursi yang berjarak. Namun karena tidak memadai, warga memilih berkerumun dan berkumpul dengan warga lain untuk menunggu giliran panggilan.

“Hanya ada beberapa kursi yang berjarak, namun tidak cukup untuk menampung semua orang yang hadir. Akhirnya menimbulkan kerumunan”, tambah Ibu Fatma.

“Sebenarnya ini tidak sepenuhnya salah warga, di sana juga ada tentara yang berjaga. Namun, mereka tidak mengingatkan atau memberi pengarahan kepada kami untuk menjaga jarak. Tapi tetap kembali kepada kesadaran dari masyarakat itu sendiri si untuk menghindari hal tersebut”, jelas Ibu Fatma.

Banyak daerah lain yang memberi bantuan ini, namun mereka menggunakan cara lain untuk mengurangi adanya interaksi antar warga.

“Seharusnya agar tidak terjadi perkerumunan warga, kartunya dibagikan ke perangkat desa masing-masing dan mengantarnya ke rumah-rumah penerima bantuan”, ungkap Ibu Fatma.

Dengan begitu, dapat mengurangi timbulnya risiko penularan virus Covid-19. Ibu Fatma juga mengharapkan ketika pencairan sembako tidak terulang lagi hal serupa, dan sembako disalurkan melalui RT masing-masing untuk dibagikan ke rumah warga penerima bantuan.

[Ninda Novita Arieani]

Berita ini merupakan hasil latihan mahasiswa peserta mata kuliah jurnalistik dari jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNNES

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending