Pendidikan
Masih Tingginya Kasus, Kelurahan LPDP Semarang Gelar Bakti Sosial Peduli Tuberkulosis
Jumlah kasus Tuberkulosis (TBC) mencapai 6.527 di Kota Semarang pada tahun 2023, ini tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Mtb) dan menyebar melalui cipratan cairan pada saat orang sakit TB batuk atau bersin kemudian terhidup orang lain yang sistem imun tubuhnya sedang lemah. Kontak serumah dan kontak erat dari pasien memiliki resiko tinggi tertular.
Salah satu tanggung jawab mahasiswa tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Selaras dengan tanggung jawab sebagai Penerima Beasiswa LPDP Kemenkeu yakni memberikan kontribusi, maka Kelurahan LPDP Semarang Periode 2024 sebuah komunitas yang terdiri atas mahasiswa S2/S3 penerima Beasiswa LPDP Kemenkeu (dari Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang dan UIN Walisongo) menggelar Kegiatan Bakti Sosial Peduli Tuberkulosis Kota Semarang di Halaman Puskesmas Karangdoro (Sabtu, 04/05/2024). Acara yang berlangsung lancar dan tertib tersebut bertujuan untuk memberi makna bagi pasien TBC yang sedang pengobatan, kontak serumah, dan kontak erat pasien.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada orang yang sedang sakit untuk dibantu nutrisinya, tetapi juga berfokus pada orang sehat agar semakin meningkat kesehatannya. Kegiatan terdiri atas senam dan sarapan bersama, pembagian doorprize, skrinning TBC, cek kesehatan (berat, badan, tekanan darah, gula darah, asam urat dan kolesterol), serta pemberian Program Makanan Tambahan (PMT) kepada pasien yang sedang menjalani pengobatan TBC.
Yovita Aryani selaku Ketua Divisi Sosial dan Pengabdian serta Ketua Pelaksana Kegiatan menyampaikan bahwa penanggulangan TBC ini tidak hanya menjadi tanggung jawab rekan- rekan kesehatan saja namun juga butuh dukungan berbagai pihak termasuk Non- Government Organization (NGO), masyarakat, akademisi, dan media. “Sudah menjadi tanggung jawab utama bagi kami mahasiswa untuk turut serta berkontribusi dalam isu yang terjadi di masyarakat”, kata mahasiswi jurusan Agribisnis Universitas Diponegoro tersebut.
“Kami berhasil mengajak kolaborasi berbagai mitra dalam kegiatan ini” ujar Saroh selaku Koordinator Kerjasama Eksternal. Kelurahan LPDP Semarang berhasil mengajak kolaborasi Sedekah Untuk Umat Semarang (SKUAT), Foid Klinik Spesialis Luka serta SSR Mentari Sehat Indonesia Kota Semarang.
Sementara itu, Koordinator Program SSR Mentari Sehat Indonesia Kota Semarang, Much. Nurkharista Al Jihad menyampaikan kegiatan ini dapat menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi multi sektor penting untuk Percepat Semarang Bebas TBC. Salah satu peserta yakni Dwi menyampaikan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat, bapak (dan) ibu bisa melakukan pemeriksaan gratis, bisa bertemu teman, tertawa bersama.” Ia juga menambahkan, “Harapannya, kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan di Puskesmas Karangdoro, tetapi juga di puskesmas yang lainnya juga.”
Muhammad Deriel (Lurah LPDP Semarang) melengkapi “Semoga melalui kegiatan ini masyarakat yang sehat semakin meningkat kesehatannya, yang belum terdeteksi segera ditemukan melalui skrinning dan yang sedang sakit semakin semangat pengobatannya”.
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira10 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Lowongan10 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Muda & Gembira10 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Kampus13 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim