Connect with us

Pendidikan

Keperawatan Undip Menang Lomba Debat

Published

on

TIM debat Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran (FK) Undip berhasil memenangi lomba debat mahasiswa keperawatan bertajuk Nursing Student Competence (NSC) pada Jumat – Sabtu, 16-17 Maret 2012 kemarin. Lomba berskala nasional ini digelar oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan (HIMIKA) STIKES Surya Global di Bantul, Yogyakarta.

NSC merupakan lomba debat yang digagas untuk lebih meningkatkan kesadaran dan mengembangkan pola pikir para mahasiswa keperawatan akan pentingnya peran perawat dalam peningkatan profesionalitas dan kualitas perawatan yang diberikan pada klien. Selain itu, NSC ini juga digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan peringatan hari ulang tahun PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) di Yogyakarta pada tanggal 17 Maret kemarin.

Lomba debat ini terbuka untuk seluruh mahasiswa keperawatan di Jawa Tengah, DIY dan wilayah lainnya di Indonesia. Tercatat tak kurang dari 12 tim debat dari berbagai institusi pendidikan keperawatan turut ambil bagian di kompetisi ini.

Program STudi Ilmu Keperawatan Undip mengirimkan satu tim terdiri atas Azka Fhatiyatir R, Febriana Sartika Sari dan Lucky Erlandi Pranianto. Menghadapi lomba debat dengan sistem yang baru, tim berlatih selama kurang lebih satu pekan dengan bimbingan Asih Nurakhir.

Berbeda dengan sistem debat yang biasa digunakan, dalam kompetisi NSC  debat dilakukan berdasarkan essay yang dibuat peserta atas suatu mosi selama 2 jam setelah terlebih dahulu ditentukan posisinya, pro atau kontra. Dalam membuat essay, peserta tidak diperkenankan membuka referensi baik buku ataupun internet.

Essay kemudian dipresentasikan dihadapan tim lain dari posisi berlawanan dan tim panelis dari dewan juri selama 5 menit dan dilanjutkan dengan sesi debat selama 20 menit. Juara ditentukan berdasarkan nilai akumulasi yang dikumpulkan tim hingga babak terakhir.

Berdasar pada format debat yang dipakai, kemampuan dan teknis membuat essay yang baik menjadi titik awal yang ditekankan pada tim dalam sesi latihan. Di samping itu, cara berdebat dan metode (manner and method) serta isi argumen / case (matter) juga menjadi hal mutlak yang dipelajari dan dilatih untuk anggota tim.

Simulasi dengan sparing partner juga dilakukan untuk bisa menciptakan situasi selayaknya sebuah lomba. Pada Kamis (15/3), beberapa jam sebelum tim bertolak ke Jogja, digelar simulasi terakhir dengan 2 mosi berbeda yakni perawat menyunat dan sertifikasi 25 SKP serta uji kompetesi untuk mendapatkan STR.

Berbekal latihan sebelumnya, tim Undip tampil cukup percaya diri di babak penyisihan menghadapi tim Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Selain Undip, 11 tim debat lain juga bertanding menghadapi lawannya masing-masing untuk mendapat tiket ke babak selanjutnya.

Setelah mengalahkan tim UMY, tim Undip pun berhadapan dengan tim UGM. Dukungan supporter dari mahasiswa/i kelas B11 yang datang langsung ke lokasi lomba menjadi penyemangat yang memicu tim Undip untuk melakukan yang terbaik.

Setelah berjuang maksimal dan mengesankan, tim Undip berhasil menjadi yang terbaik dengan mengumpulkan poin tertinggi diantara tim-tim lainnya. UGM yang mengirimkan 2 tim dalam lomba ini harus puas di posisi kedua dan ketiga. “Kami sangat senang dengan hasil ini. Alhamdulillah, kami bisa mempersembahkan juara untuk PSIK Undip,” demikian disampaikan tim debat ini seperti dimuat laman resmi Undip.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending