Connect with us

Tokoh

Bunga Amelia, Bahasa Tiket Jadi Warga Dunia

Published

on

Obrolan kami berlangsung pada Rabu (8/1) sore. Kampus Unnes di Sekaran diguyur hujan sore itu. Dari ruang Internationa Office (IO) di lantai 2 gedung Rektorat, Bunga Amelia berjalan menghampiri saya. Ia mengenakan baju putih dengan balutan blazer hitam. Rambutnya tergera, agak kemerahan.

Kini Bunga memang masih tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Kimia Unnes. Namun, waktunya lebih banyak dihabiskan sebagai student staff di International Office Unnes. Di sana ia bertugas merancang kegiatan yang melibatkan mahasiswa asing dari Eropa, Asia, dan Amerika. Tidak heran jika ia akrab dengan mereka.

Keterlibatan Bunga sebagai student staff bukan sebuah kebetulan. Ia memiliki kecakapan untuk melaksanakan tugas itu. Selain humble, gadis kelahiran Surbaya ini lancar berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Jika buku adalah “jendela” dunia, Bunga yakin bahasa adalah “pintu” dunia. Melalui jendela seseorang hanya bisa melihat ke luar, tapi melalui “pintu” orang bisa keluar masuk dengan leluasa. Keyakinan itu dibuktikan Bunga dalam kunjungannya ke beberapa negara Asia, seperti Singapura, Malaysia, Jepang, dan China.

“Kalau belum lancar bahasa Inggris, orang bakal minder mendapat kesempatan ke luar negeri. Tapi kalau sudah lancar, kan tidak ada halangan apa-apa. Pede aja,” katanya.

Kemampuan berbahasa juga membantunya mengembangkan pengetahuan. Pasalnya, ia bisa lahap menyantap informasi berbahasa inggris. Akunya, ia rajin membaca informasi dunia di situs-situ berita internasional. Pun demikian untuk keperluan penelitiannya, ia leluasa menjelajahi berbagai jurnal internasional sebagai referensi.

Saat mengunjungi Jepang untuk mengikuti pertukaran pemuda Indonesia – Jepang di Ibaraki, misalnya, ia bisa mengikuti program dengan baik. “Selama program, semuanya menggunakan bahasa Inggris. Tapi warga Jepang banyak yang tetap berbahasa Jepang karena mereka punya kecintaan tinggi pada bahasa lokal,” katanya.

Di kesempatan berikutnya, Bunga mewakili kampusnya mengikuti Conference on Pharmaceutical Ingredients (CPHi)  2013 di Shanghai, China. Acara ini digelar selama sepakan sejak Minggu 23 Juni hingga Sabtu  Juni 2013 di Shanghai New International Expo Centre, China.

Kecintaan Bunga pada bahasa kini diekspresikan melalui berbagai kegiatan. Ia mengajak anak muda untuk memperdalam penguasaan bahasa. Peran itu ia mainkan karena sejak Oktober 2013 lalu ia menjadi Duta Bahasa Jawa Tengah. Bersama rekannya Mohamad Rizki AP ia akan memikul amanah itu hingga 10 bulan ke depan.

Sumber: Merah Putih edisi Januari
Foto: Lintang Hakim

 

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending