SUDAH pukul sepuluh malam. Udara di Sekaran mulai menusuk. Lampu-lampu taman universitas konservasi itu memendar. Jalanan lengang. Hanya satu dua mahasiswa yang masih terlihat asyik bercengkrama.
Namun, di Gedung H, gedung berbentuk joglo yang dijadikan Rektorat Unnes, puluhan orang masih tampak sibuk. Mereka berkelompok melingkari meja. Mata mereka awas menghitung lembar demi lembar Lembar Jawab Komputer (LJK) Ujian Nasional.
Amidi, laki-laki muda yang sehari-hari bekerja sebagai sekretaris PR III, juga tak kalah sibuk. Wajahnya tampak kuyu meski coba terus tersenyum. Tangannya terus bergerak menghitung lembaran LJK. Dia salah satu dari 60 petugas menghitung ulang LJK UN dari seluruh Jawa Tengah.
Sejak beberapa tahun lalu Unnes memang menjadi koordinator panitia UN Provinsi Jawa Tengah. Tidak hanya mengawasi di lapangan, Unnes juga dapat “order” memindai LJK. Maka, tidak hanya dosen yang dikerahkan. Sejumlah mahasiswa tampak tak kalah sibuk.
Pengawasan UN tahun ini, menurut Penanggung Jawab Pelaksanaan Pemindaian dan Pemberkasan Agus Wahyudin, berbeda dengan tahun sebelumnya, karena pada saat ini perguruan tinggi juga mengawasi pelaksanaan UN di SMK.
“Sebelumnya untuk SMK pengawasan dilakukan oleh Tim Pemantau Independen (TPI). Sementara PSP hanya mengawasi SMA/SMALB/MA, sehingga
ini membuat pihak kami menerjunkan pengawas lebih banyak,” terangnya.
Lanjut Agus Wahyudin , jumlah LJK dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang akan diserahkan ke Unnes berjumlah 1.396.281 lembar.
“Semua berkas ini akan diterima oleh 60 orang dalam 3 shift untuk dilakukan pemberkasan dan scanning,” terang Pembantu Rektor Bidang Akademik Unnes ini. PortalSemarang.com
1 Comment