Connect with us

News

Upgrading Kompetensi Menulis Buku Ajar Cetak ke Buku Ajar Elektronik Interaktif (Interactive Ebook) di SMPIT Mutiara Hati Kota Semarang

Published

on

Oleh: Rudi Hartono*

SMP Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Semarang merupakan salah satu pilihan Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kota Semarang. Sekolah ini beralamat di Krajan RT 02 RW 02 Ngijo Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Pembelajaran pada SMP ini dilakukan selama 6 hari, yakni pada hari Senin hingga Sabtu. Sedangkan model pembelajaran yang digunakan di sekolah ini ialah model pembelajaran Selama Sehari Penuh. SMP Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Semarang memiliki nomor NPSN 70003020.

Jika dilihat lebih mendalam pada Bagian administratif lainnya, SMP Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Semarang bernaung pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Merujuk dokumen yang ada, yakni surat keputusan pendirian B/7903/800/VII/2020). Sekolah ini telah ada sejak 2020. Sedangkan untuk ijin operasional sekolah ini telah diperbaharui terakhir pada tanggal 17 Juli 2020 dan memiliki nomer surat ijin operasional B/7903/800/VII/2020 dan menempati luas tanah 2,336 M².

Untuk fasilitas penunjang sekolah, SMP Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Semarang telah memiliki tiga ruang kelas, satu laboratorium, dan delapan ruang sanitasi siswa. Sedangkan untuk perpustakaan, sekolah ini memiliki satu gedung perpustakaan dengan kondisi yang baik. Adapun untuk kebutuhan dasar, seperti internet dan listrik juga telah dimiliki oleh sekolah ini, untuk listrik menggunakan layanan dari PLN. Untuk mengetahui informasi terkini tentang sekolah tersebut dapat dilihat pada tautan facebook-nya sebagai berikut https://www.facebook.com/smpitmutiarahatisemarang-108595014705289/, sedangkan jika akan berkirim surat dapat menggunakan alamat email: mhatismp1@gmail.com.

Siswa SMP Islam Terpadu Mutiara Hati Kota Semarang berjumlah 47 siswa yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 23 siswi perempuan  yang tersebar dalam tiga rombongan belajar. Adapun jumlah guru di sekolah berjumlah Sembilan orang. Dari Sembilan orang guru tersebut terdapat guru tetap yayasan sebanyak delapan dan satu orang guru honorer. Dari ketersediaan guru tersebut, baru satu orang guru yang sudah sertifikasi, sedangkan sisanya masih belum sertifikasi.

Sejalan dengan salah satu visi sekolah tersebut yaitu mewujudkan budaya Smart, Innovative, Active, and Persistent, maka kami tim dosen dari Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FBS Universitas Negeri Semarang melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat bagi Dosen termotivasi untuk mengadakan kerjasama sama mengimplementasikan salah satu visi sekolah tersebut dalam bentuk pendampingan penyusunan Interactive Ebook dengan menggunakan Ebook makers (FLIPHTML5, Google Docs, dan Flipbook) dalam wadah aktivitas Writing Group guru penulis buku ajar. Kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menciptakan karya tulis berupa buku ajar sebagai salah satu ciri dan prestasi guru abad ke-21. Disamping itu kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dan kolabarasi akademik antara UNNES dengan sekolah mitra dalam menciptakan guru-guru berprestasi bagi kecemerlangan pendidikan.

Persoalan yang dihadapi mitra adalah kurangnya minat guru untuk menulis buku ajar mandiri karena keterbatasan pengetahuan dan praktek tentang menulis buku ajar, sehingga karya tulis guru untuk komponen pengajuan pangkat, ketersedian bahan ajar, kompetensi sebagai guru abad ke-21 sangat minim dan hampir tidak ada. Di samping itu Kelompok Menulis (Writing Group) buku ajar yang sudah ada perlu diberdayakan kembali sebagai sarana untuk pembiasaan menulis dan meningkatkan produktivitas buku ajar. Selama ini para guru di SMPIT Mutiara Hati Kota Semarang ini masih belum berani membuat handout, modul, apalagi buku ajar untuk pegangan dan referensi mengajar sehar-hari. Buku pegangan dan rujukan yang selama ini mereka pakai adalah buku-buku dan LKS dari penerbit baik pemerintah maupun swasta yang mereka peroleh secara gratis maupun beli. Walaupun sudah ada buku-buku tersebut, seorang guru harus tetap memiliki keterampilan untuk mengembangkan bahan ajar sendiri, lebih jauhnya menulis buku dan menerbitkannya, sehingga dapat mendukung kebutuhan akademik, kepangkatan, dan peningkatan kesejahteraan secara ekonomi.

Dari permasalahan utama tersebut di atas, maka ada tiga aspek permasalahan yang akan dipecahkan, yaitu 1) lemahnya motivasi guru untuk menulis buku ajar interaktif berbasis elektronik (Interactive Ebook), 2) pasifnya aktivitas kelompok guru menulis (Writing Group) buku  ajar, 3) menurunnya produktivitas guru dalam menghasilkan buku ajar.

Program penulisan buku ajar elektronik interaktif (Interactive Ebook) dengan Aplikasi Google Docs dan Flipbook bagi para guru ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar di sekolah di era digital agar lebih baik dan kondusif. Upaya ini diharapkan mampu memfasilitasi para guru dalam berkarya kreatif dan produktif di jaman yang serba elektronik. Hal ini sangat sejalan dengan orientasi era digital dan disrupsi 4.0 atau 5.0 karena salah satu karakteristik guru abad ke-21 adalah bahwa guru harus mampu menghasilkan produk inovatif (Alaydrus, 2017).

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bagi dosen ini dilaksanakan selama delapan bulan mulai dari bulan Juni sampai dengan November 2023. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara daring dan juga luring serta dilanjutkan terus walaupun kegiatan pengabdian ini telah selesai untuk kegiatan monitoring aktivitas dan produktivitas guru dalam menulis buku ajar elektronik interaktif ini. Menulis buku ajar elektronik interaktif (Interactive Ebook) merupakan pengalaman baru bagi para guru karena selama ini mereka hanya menulis buku ajar yang diterbitkan secara dicetak. Adapun Interactive Ebook yang mereka buat dapat dipublikasi secara elektronik.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Interactive Ebook? Jenis Ebook ini adalah Ebook yang memiliki banyak halaman digital yang dapat dinavigasi oleh pembaca, dan sering kali dikemas sebagai dokumen PDF dan mampu hyperlink atau hypertexts ke sumber lainnya secara online, sehingga ebook tersebut tidak hanya lembaran buku dalam bentuk PDF.

Menurut Yates (2021) dan Husain (2012), ebook memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan buku cetak biasanya. Berikut adalah beberapa kelebihannya: 1) Kecepatan: asalkan judul yang Anda inginkan tersedia, buku tersebut dapat langsung diunduh, 2) Portabilitas: sejumlah buku dapat dibawa dengan satu perangkat – ideal untuk pelancong. PDA adalah media yang sempurna untuk buku panduan, 3) Cetak sesuai permintaan: buku tidak perlu lagi dicetak, 4) Interaktivitas: pembaca juga dapat membuat catatan, menggarisbawahi, menandai halaman, mencari dan mendapatkan informasi tambahan melalui hyperlink, 5) Personalisasi: pencahayaan belakang dan ukuran font dapat ditingkatkan – ideal untuk tunanetra, 6) Pengaya: banyak ebooks memiliki teks, kamus, atau fitur lain yang dapat ditelusuri, 7) Pasar terbuka: dengan menerbitkan secara elektronik, penulis dapat melewati proses penerbitan, dan 8) Ramah lingkungan: buku-buku bebas kertas menyelamatkan pohon.

Di samping kelebihan di atas, ebook juga memiliki kekurangan-kekurangan tersendiri, misalnya: 1) Membaca ebook membutuhkan cahaya yang cukup terang, 2) Tampilan layar ebook membutuhkan daya listrik untuk membacanya, 3) Banyak ebook yang tidak bisa dicetak, 3) Ebook masih terbatas untuk dibaca dengan program computer tertentu (Woodford, 2020 & Yates, 2021).

Berkaitan dengan proses pembuatan ebook, Wahl (2018) memberikan beberapa tips penting. Prosesnya dimulai dengan menentukan tujuan dan audiens. Mengapa kita menulis ebook dan untuk siapa kita menulisnya? Hal ini mendorong kita untuk memilih topik yang tidak hanya menarik minat audiens, tetapi juga memenuhi alasan penulisan ebook tersebut. Setelah kita memilih topik, pilihlah judul tertentu untuk menarik pembaca. Hal ini juga harus memberi alasan agar mereka ingin membaca ebook kita. Mulailah kita menguraikan ebook tersebut dengan merencanakan pengantar yang efektif, memecahnya menjadi beberapa bagian, dan menempatkan semua instruksi dan isi ebook. Buat outline atau kerangka untuk menghemat waktu kita menulis.

Dalam menyusun bahan menjadi ebook, mereka menggunakan dua aplikasi yang sebenarnya sudah sangat dikenal dalam dunia penerbitan. Dua aplikasi tersebut adalah Google Docs dan FlipHTML5. Menurut TechTarget (2022), Google Docs (Google Documents) adalah aplikasi berbasis Web gratis di mana dokumen dan spreadsheet dapat dibuat, diedit, dan disimpan secara online. File dapat diakses dari komputer mana pun dengan koneksi Internet dan browser Web berfitur lengkap. Aplikasi online ini adalah bagian dari paket lengkap aplikasi online yang ditawarkan oleh dan terkait dengan Google.

Pengguna Google Docs dapat mengimpor, membuat, mengedit, dan memperbarui dokumen dan spreadsheet dalam berbagai font dan format file, menggabungkan teks dengan rumus, daftar, tabel, dan gambar. Google Docs kompatibel dengan sebagian besar perangkat lunak presentasi dan aplikasi pengolah kata. Karya dapat diterbitkan sebagai halaman Web atau sebagai manuskrip siap cetak. Pengguna dapat mengontrol siapa yang melihat pekerjaan mereka. Google Docs sangat ideal untuk penerbitan dalam suatu perusahaan, memelihara blog atau menulis karya untuk dilihat oleh masyarakat umum.Google Docs cocok untuk proyek kolaboratif di mana banyak penulis bekerja sama secara real time dari lokasi geografis yang beragam. Semua peserta dapat melihat siapa yang membuat perubahan dokumen tertentu dan kapan perubahan tersebut dilakukan. Karena dokumen disimpan secara online dan juga dapat disimpan di komputer pengguna, tidak ada risiko kehilangan data total akibat bencana lokal.

Aplikasi ke-2 adalah FlipHTML5, yaitu platform penerbitan digital online yang dirancang untuk membuat berbagai jenis publikasi, termasuk majalah, brosur, katalog, album foto, laporan tahunan, surat kabar, buletin, dan sebagainya. Antarmuka pengguna FlipHTML5 sangat intuitif, membuatnya ideal untuk pemula. Pengguna hanya perlu mengunggah PDF, kemudian FlipHTML5 secara otomatis mengubahnya menjadi publikasi online dengan efek pembalik halaman.

FlipHTML5 adalah aplikasi pembuat ebook yang berdasarkan HTML5, CSS3 & jQuery, diproduksi untuk internet seluler masa depan. Aplikasi ini menjadi solusi bagi penerbit buku bergambar untuk menghasilkan konten situs web digital, manual pengguna online, laporan tahunan digital, membalik majalah elektronik, presentasi PowerPoint flip, album foto flip slide, dan sebagainya (Wonder Idea Technology Co. Ltd..

Selanjutnya berdasarkan hasil angket tentang respon guru terhadap program penulisan ebook dengan Aplikasi Google Docs dan FlipHTML5 ini ketahui bahwa 70% guru suka menulis dan 30% tidak suka menulis. Kemudian diketahui bahwa 50% dari mereka pernah menulis diktat atau handout dan 50% sisanya tidak pernah. 50% dari jumlah guru sekolah tersebut pernah menulis buku ajar dan 50% dari mereka belum pernah menulisnya. Selanjutnya diketahui bahwa hanya 20% guru yang pernah menulis buku ajar yang dikembangkan dari diktat atau handout, sisanya sebanyak 80% belum melakukannya. Selain daripada itu hanya 10% saja dari mereka yang mampu menerbitkannya sedangkan 90% belum pernah melakukannya bahkan mereka (100%) belum ada yang berhasil menulis buku ajar dan diterbitkan oleh penerbit buku.

Dari sekian data yang diperoleh tentang produktivitas para guru tersebut dalam menghasilkan buku, ternyata diketahui bahwa 90% dari mereka memiliki kesulitan untuk menulis bahan ajar, walaupun masih ada 10%-nya yang memiliki motivasi kuat dan keinginan besar untuk merealisasikannya. Kesulitan dan kendala itu berupa kurangnya motivasi diri, kesempatan, dan kemampuan teoretis tatacara menulis buku. Hal tersebut terbawa ke dalam proses penulisan buku itu sendiri, sehingga 100% dari mereka mengalami kesulitan ketika menulis buku itu. Di samping itu yang memperkuat alasan dan menimbulkan kesulitan dalam menulis buku adalah karena hanya 30% dari mereka yang pernah mengikuti pelatihan cara menulis buku dan sisanya 70% belum pernah. Selanjutnya sebagai upaya solusi dan menciptakan resolusi positif atas problematika dalam penulisan buku dalam hal ini akan menjadi produk ebook, maka 100% dari mereka sudah meniatkan diri dengan motivasi tinggi untuk bisa menulis buku dan 90% dari mereka merencanakan secara matang untuk menghasilkan buku minimal satu buku dalam satu tahun, sebaliknya hanya 10% saja dari mereka yang tidak merencanakan seperti itu.

Bagaimana dengan pengalaman mereka menulis ebook? Berdasarkan hasil survei terhadap 10 orang guru di sekolah tersebut diketahui bahwa hanya 20% dari mereka yang pernah menulis ebook dan sisanya 80% belum. Diketahui juga bahwa baru 30% guru yang pernah ikut pelatihan cara membuat ebook dan 70% belum. Selanjutnya mereka berpendapat bahwa pelatihan penulisan ebook itu memberi pengetahuan dasar dan semangat untuk menulis. Dari data tersebut diketahui 80% guru mengatakan YA dan 20% mengatakan TIDAK. Alasan dari yang mengatakan YA diketahui bahwa pelatihan mampu mendorong mereka untuk berkarya karena punya motivasi dan pengetahuan yang siap pakai, sedangkan bagi yang mengatakan TIDAK adalah karena sudah menjadi hal biasa bahwa semangat dan hangatnya niat itu muncul ketika sedang ikut pelatihan. Adapun ketika mereka sudah selesai pelatihan, niatnya kendur dan semangat pun luntur, sehingga tidak siap tempur untuk melembur membuat ebook tersebut. Cerita dari mereka yang berhasil walaupun hanya 10%, mereka mampu membuat lebih dari satu ebook setelah pelatihan dilaksanakan dan 90% dari mereka belum berhasil meraihnya.

Berkaitan dengan program penulisan buku berbasis ebook ini, berdasarkan survei diketahui bahwa hanya 30% dari mereka yang baru mengenal Aplikasi Google Docs dan FlipHTML5 dan sisanya 70% belum mengenalnya. Bukti pendukung lainnya berkaitan dengan penggunaan aplikasi converter naskah buku lainnya menjadi ebook ini diketahui bahwa 20% dari mereka pernah menggunakannya dan 80% belum pernah. Kemudian ketika ditanya tentang efektivitas Aplikasi Google Docs dan Flipbook sebagai ebook converter, 90% dari mereka menyatakan YA dan hanya 10% yang mengatakan TIDAK. Selanjutnya diketahui bahwa setelah pelaksanaan program penulisan buku ajar berbasis ebook dengan Aplikasi Google Docs dan FlipHTML5 ini 90% dari mereka akan menulis naskah buku dan mengonversinya dengan aplikasi tersebut dan 10% belum. Sebagai akhir dari kegiatan ini diketahui bahwa program penulisan buku ajar berbasis ebook dengan Aplikasi Google Docs dan FlipHTML5 100% sangat membantu para guru dalam menulis buku ajar dan konversi ke Interactive Ebook sebagai sebuah upaya penting untuk menghantarkan guru menjadi penulis buku ajar elektronikyang aktif dan produktif.

*) Prof. Dr. Rudi Hartono, M.Pd., Penulis adalah Guru Besar Linguistik Penerjemahan pada Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FBS UNNES; pemerhati bidang penerjemahan dan penulisan buku ajar.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending