TPN XII Semarang: Ruang Kolaborasi, Aksi dan Inspirasi untuk Iklim yang Lebih Baik

Semangat kolaborasi menyelimuti Temu Pendidik Nusantara (TPN) ke-12 yang digelar secara luring pada Sabtu, 19 Juli 2025, bertempat di SMA Al Azhar 14 Kota Semarang.

Dihadiri 200 guru dari berbagai sekolah di Semarang dan sekitarnya, berkumpul untuk satu tujuan: menggerakkan perubahan pendidikan dari dan untuk komunitas. Mengusung tema “Pendidikan Iklim dan Iklim Pendidikan: Saatnya Bergerak Bersama. Suara Komunitas, Suara Pendidikan, Menggerakkan Perubahan melalui Media Sosial”. TPN XII menjadi ruang refleksi dan aksi nyata bagi para pendidik untuk menjawab tantangan zaman.

Secara resmi dibuka oleh Bapak Erwan Rachmat, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya suara komunitas dalam mengubah wajah pendidikan, seraya menyampaikan apresiasi atas antusiasme para guru yang hadir.

Sesi utama adalah Talk Show yang menghadirkan narasumber inspiratif; Rizky Rakhmat Hani (Head of Cerita Guru), M. Ibnu Khayat (Guru Lingkungan Hidup Umar Harun), dan M. Arrizal Zamzani (Koordinator Pengelolaan Sampah Al Anwar 3). Mereka menggugah kesadaran para peserta tentang keterkaitan erat antara isu iklim dan transformasi iklim pendidikan.

“Pendidikan bukan hanya sekadar hafalan di ruang kelas, tetapi harus berdampak pada kehidupan sehari-hari—di rumah, lingkungan, dan di mana pun murid berada,” tegas Rizky Rakhmat Hani.

Sementara itu, dalam kelas Kolaborasi, hadir Bu Nissa dari Warda, Akhmad Nuranyanto dari BEI, dan Pak Agni dari Bank Indonesia Jawa Tengah. Mereka menyoroti pentingnya membangun kesan positif di awal proses belajar dan upaya kolektif dalam mencetak generasi yang literat secara holistik.

Tak kalah menarik adalah sesi Cerdas Cermat Guru (CCG) yang diikuti oleh 8 kelompok guru, masing-masing terdiri dari 3 orang. Suasana penuh semangat dan tawa mewarnai sesi ini, memperkuat solidaritas dan kesadaran pedagogis peserta.

“CCG ini memberi pengalaman membangun kolaborasi. Kami belajar berdiskusi, membuat kesepakatan, dan menyatukan pemikiran demi menciptakan pembelajaran yang bermakna, di CCG bisa kami rasakan,” ujar Slamet Hari Pambudi, Kepala Sekolah SD Pakintelan 02 Semarang.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi berbagi praktik baik dari lima (5) guru pembelajar dalam kelas Pendidik. Di antaranya adalah Bu Ayu dari SDN Srondol Kulon 01, yang menunjukkan bagaimana siswanya mendaur ulang sampah dengan kreatif, serta Endra dari Sekolah Murid Inklusi, yang membagikan pengalaman mengajar anak-anak spesial dalam setting lintas jenjang.

“Banyak pengetahuan yang saya dapat dari TPN kali ini. Akan saya jadikan inspirasi pembelajaran bersama murid saya,” ungkap Bu Eki, salah satu peserta saat sesi refleksi.

Mia Liliawati, Koordinator TPN XII sekaligus Ketua KGBN Kota Semarang, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara dan partisipasi aktif dari berbagai pihak.“Terima kasih kepada semua teman belajar tahun ini—BEI, Wardah, Cito, Super Skin, Canva, Marimas, dan BI—atas dukungan mereka. Kebahagiaan terlihat dari wajah murid penerima beasiswa, dan orang tua pun merasa sangat bersyukur,” ungkapnya.

Rangkaian acara ditutup dengan kegiatan kolaboratif bersama SMSG (Semua Murid Semua Guru) yang melibatkan lebih dari 50 komunitas lintas sektor, menandai semangat kolaborasi demi pendidikan yang lebih baik.

TPN XII Semarang bukan sekadar pertemuan tahunan, melainkan momentum nyata bahwa suara komunitas guru bisa menjadi penggerak perubahan. Dari ruang kelas ke ruang sosial, dari hati ke hati. Saatnya bergerak bersama.