Connect with us

Pendidikan

Siswa Miskin Diprediksi Akan PIlih SMK

Published

on

Siswa dari keluarga tidak mampu diprediksi akan memilih SMK dalam penerimaan peserta didik baru Kota Semarang 2011/200012. Selain alasan biaya, mereka umumnya berpikir praktis untuk segera memperoleh pekerjaan setelah lulus nanti.

“Mereka berpikir praktis dengan membidik sekolah yang mengajarkan ketrampilan dan membekali keahlian, tak sekadar pelajaran akademik seperti di SMA. Dengan demikian, setelah lulus kelak, mereka sudah dapat bekal untuk langsung bekerja. Ini karena keterbatasan finansial keluarga miskin. SMK justru lebih cocok untuk siswa miskin,” kata pengamat pendidikan dari PGRI, Muhdi, kemarin.

Menurut dia, berbagai pihak jangan meributkan minimnya PPD kali ini. Masyarakat diharuskan memandang dari sisi positif. “LSM jangan ngributi terlebih dengan menuntut sekolah terutama berstatus RSBI agar mencari siswa miskin guna memenuhi kuota yang ditetapkan pemerintah. Tunggu dulu PPD SMK,” ungkapnya.

Seperti diberitakan Suara Merdeka, dari 20% kuota yang disediakan bagi siswa miskin dalam PPD, tidak terpenuhi di semua SMP atau SMA RSBI. Berdasar hasil verifikasi PPD SMA RSBI di Kota Semarang, di SMA 1 hanya ada 11 pendaftar dari kalangan miskin, padahal total ada 737 pendaftar.

Sedang di SMA 2 dari 717 pendaftar hanya ada 25 siswa miskin yang melakukan verifikasi, di SMA 3 ada 29 siswa miskin dari total 1.214 pendaftar, dan di SMA 4 dari seluruh pendaftar 393 orang, hanya 4 siswa miskin.

“Ini juga ada penyebabnya, bisa karena tarikan pihak lain sehingga membuatnya tidak mendaftar di PPD SMA atau bisa karena pengukuran kemampuan diri sehingga khawatir nantinya di SMA, dia tak bisa berkembang. Yang jelas, hak masing-masing calon siswa memilih sekolah. Kita tak perlu meributkan,” ujar Rektor IKIP PGRI Semarang ini.

Muhdi menilai, setiap SMA menginformasikan PPD kepada masyarakat luas. Upaya pemerintah menetapkan kuota 20% bagi siswa miskin pun sudah benar. Karena itu, bukan salah sekolah jika kuota 20 persen pada akhirnya tidak terpenuhi.
“Jika sudah disediakan kuota, tetapi tak terpenuhi bukan lantas dipaksakan untuk dipenuhi,” imbuhnya. PortalSemarang.com

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending