Connect with us

Kebumen – Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya Covid-19 bagi kesehatan manusia. Hal ini dilihat dari banyaknya masyarakat yang melakukan segala aktivitas yang tidak mendesak dilakukan di luar rumah.

Pemerintah setempat mengadakan pendataan yang dilakukan oleh perangkat desa yang telah ditugaskan mendata warga pendatang yang berasal dari luar kota. Khususnya mahasiswa yang berkuliah di luar kota pulang ke kampung halaman di desa Kuwayuhan, sehingga dilakukan pendataan.

“Saya didata nama, tanggal kepulangan dari luar kota, apakah pernah kontak langsung dengan orang sakit, lalu apakah saya punya riwayat penyakit, apakah mempunyai riwayat perjalanan ke luar kota, dan terakhir diminta untuk memfoto KTP,” tutur mahasiswa UNNES yang baru pulang dari Semarang, Anggi, Selasa (24/3/2020).

Pendataan tersebut dilakukan melalui pesan via whatsapp oleh perangkat desa yang bertugas untuk mendata para pemudik dari luar kota. Hal ini karena dalam keadaan social distancing yaitu untuk membatasi intensitas berinteraksi secara langsung dengan orang lain.

“Pendataan perlu dilakukan untuk mengetahui jumlah warga yang berasal dari luar kota, terutama untuk kota yang sudah zona merah,” tutur perangkat desa yang melakukan pendataan, Purwanti, Selasa (31/3/2020).

Selain pendataan, di desa-desa juga diadakan pos jaga, semacam gardu yang dijaga oleh warga sekitar secara bergantian yang digunakan untuk menyemprotkan disinfektan kepada setiap kendaraan yang masuk ke desa, selain itu juga untuk memantau warga yang mudik maupun yang akan ke luar kota.

“Kami juga menghimbau kepada warga yang berasal dari luar kota untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari demi mencegah penularan apabila membawa virus,” ungkap perangkat desa, Purwanti, Selasa (31/3/2020).

Hal tersebut juga turut diimbau kepada warga desa yang lain untuk tidak bepergian apabila tidak ada kepentingan yang sangat mendesak sehingga mengharuskan untuk keluar rumah. Apabila bepergian ke luar rumah harus mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah.

“Kumpul-kumpul tidak jelas dan bepergian tanpa ada kepentingan yang mendesak masih banyak dilakukan oleh warga, padahal sudah diimbau untuk beraktivitas di rumah saja,” ungkap perangkat desa, Purwanti, Selasa (31/3/2020).

Hal tersebut menandakan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menyikapi pandemi Covid-19. Apabila masyarakat tetap tidak sadar akan pentingnya kewaspadaan terhadap Covid-19 bisa berdampak lebih buruk untuk daerah tersebut, sehingga tingkat terpaparnya masyarakat terhadap Covid-19 meningkat. Untuk masyarakat yang tetap bekerja di luar rumah wajib mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah dan menjaga kebersihan dengan cara rajin mencuci tangan dengan sabun.

 

 

 

[Alfani Alfradina]

Berita ini dipublikasikan sebagai hasil latihan mahasiswa peserta mata kuliah jurnalistik jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNNES.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending