Connect with us

News

Pencipta Mars “Garuda Pancasila” adalah Orang Kendal?

Published

on

Garuda Pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot Proklamasi
Sedia bekorban untukmu
……..

Begitu kita mendengar lirik-lirik sederhana namun menyimpan makna yang dalam tersebut dikumandangkan, serasa dada kita bergetar berderap nan perwira. Terbayang putra-putri pertiwi nan patriotik berdegak tegap maju dengan dada menegak.

Ya, Mars Pancasila menjadi begitu monumental menancap di relung paling dalam putra-putri pertiwi. Sejak tahun 1956 ketika mula lagu ini diciptakan, hingga sekarang tidak lekang oleh jaman, pun juga rezim. Rezim boleh saja berganti, tapi tidak untuk Mars Pancasila yang oleh orang banyak lebih dikenal sebagai lagu Garuda Pancasila.

Tapi, tahukah kita tentang siapa tangan dingin yang menciptakan mars nan gagah, indah dan juga anggun ini? Tidak banyak yang tahu latar belakang pencipta mars ini. Demi kepentingan politik jahat, rupanya orde baru sengaja menyamarkan sosok lelaki pencipta lagu ini.

Adalah Sudarnoto, lelaki kelahiran Kendal, Jawa Tengah 24 Oktober 1925. Tidak banyak yang bisa diungkap dari lelaki yang pernah menjadi tahanan orde baru ini tentang latar belakangnya. Padahal banyak sudah karya yang menjadi sumbangsihnya bagi kebesaran dan kemajuan kesenian di tanah air ini.

Secara formal, Sudarnoto hanya mencapai pendidikan tingkat dua di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Bersama Orkes Hawaiian Indonesia Muda pimpinan Maladi, ia ikut mengisi acara siaran RRI Sala. Sejak 1952, Sudharnoto bekerja di RRI Jakarta, dan menjadi pengisi acara tetap Hammond Organ Sudharnoto.

Pada tahun 1965, Sudharnoto diberhentikan dari RRI Jakarta lantaran keterlibatannya sebagai anggota LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat). LEKRA yang terbentuk pada 17 Agustus 1950 ini oleh Suharto secara ngawur di PKI kan. Padahal secara organisatoris tidak ada hubungan apapun antara LEKRA dan PKI (Partai Komunis Indonesia).

Memang pada jaman-jaman itu (tahun 60an) ada upaya dari Aidit (Ketua Umum CC PKI) untuk memerahkan LEKRA. Namun upaya ini ditentang oleh Nyoto (Ketua III CC PKI). Bagaimanapun juga, tidak semua anggota LEKRA adalah kaum komunis, begitu argumen Nyoto. Lantaran tidak berhasil mem-PKI-kan LEKRA inilah kemudian PKI membuat Konferensi Seni Sastra Revolusioner (KSSR) yang menjadi corong PKI di bidang kesenian.

Baru pada pascaperistiwa 1965 itulah Suharto berhasil mem-PKI-kan LEKRA. Dengan kekuatan senjata dan fitnah, Suharto membredel LEKRA karena dianggap organ PKI. Tak pelak seluruh anggota LEKRApun dikejar-kejar, ditangkap dan ditahan serta dibunuh tanpa pengadilan. Kekejaman yang diluar perikemanusiaan ini pulalah yang kemudian juga dialami oleh Sudharnoto sekaligus terstigmakan sebagai komunis. Iapun selama beberapa waktu dijebloskan dalam tahanan Salemba.

Setelah dibebaskan dari penjara, Sudharnoto menjadi penyalur es Petojo, Jakarta. Pada tahun 1969, ia beralih profesi menjadi sopir taxi sambil nyambi menjadi pemain organ di restoran LCC dan kemudian Shangrilla.

Di bidang kesenian, selain menjadi komponis, Sudharnoto juga mengisi ilustrasi musik untuk film, antara lain: Juara Sepatu Roda, Notaris Sulami, Baja Membara, Sayem, Di Ambang Fajar, Koboi Cilik, Anak Emas, Cintaku Tergadai, dan Kabut Sutra Ungu, yang memenangkan piala Citra 1980 baginya.

Di antara 7 kaset rekaman yang telah diselesaikannya berjudul Musik Nostalgia Mengenang Ismail Marzuki dan Hidup Isndoneia. Di antara lagu-lagu ciptaannya: Bunga Sakura (1942), Mars Teruna Bangsa, Kroncong Kewajiban Pemuda, Pantai Selatan, Gadis Gunung, Harum Bunga di Waktu Malam, Asmara Dewi, Senja Buta, Melati Pagi, Asia-Afrika Bersatu, Maju Sukarelawan.

Garuda Pancasila yang terkenal itu digubahnya tahun 1956. Ia juga menggubah beberapa lagu pop, antara lain: Di Tokyo Kita kan Bertemu dan Setitik Kasih. Dengan nama samaran Damayanti, Sudharnoto pernah memenangkan sayembara penulisan lagu Mars Dharma Wanita.

Kelana Siwi Kristyaningtyas (dari berbagai sumber)

Continue Reading
2 Comments

2 Comments

  1. Berita Trend terbaru

    June 9, 2015 at 9:07 am

    muantabs dah

  2. java khrisna

    June 3, 2017 at 5:33 am

    Hebat bangga baru tau aku dan nggak nyangka kalau pncipta lgu garuda pancasila itu orang kndal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending