Pati, Jawa Tengah– Sudah lebih dari dua bulan sejak Senin (16/3/2020) setelah dikeluarkannya keputusan Presiden dan Kemendikbud untuk melakukan pembelajaran secara online dari rumah, dalam rangka pencegahan penyebaran virus covid 19. Untuk mengetahui bagaimana hasil pelaksanaan pembelajaran online selama lebih dari satu bulan, Kemendikbud pun melakukan evaluasi. Hasil evaluasi menyebutkan terdapat banyak keluhan dan kendala selama pelaksanaan pembelajaran online ini karena dirasa kurang efektif. Pernyataan itu sesuai yang dilontarkan oleh salah seorang guru SD N Dukuhseti 01.
“Saya rasa dengan diadakannya pembelajaran berbasis online belum bisa menjadi solusi yang efektif karena saya merasa kesulitan untuk memberikan materi, siswa juga kurang aktif dan komunikatif serta daya tangkap yang kurang cepat,” ujar Kudriyah, guru SD N Dukuhseti 01 (19/05/2020).
Kudriyah juga menyebutkan, jika pelaksanaan pembelajaran online dilaksanakan selama masa pencegahan pandemi covid 19 ini dia setuju, tetapi jika pandemi covid 19 sudah berakhir dan tetap dilaksanakan pembelajaran online dia kurang setuju, karena banyak kendala yang dihadapi selama pembelajaran online ini. Kendala yang dihadapi Kudriyah ini misalnya saja susah signal dan siswa tidak mampu membeli kuota. Hal ini dikarenakan letak tempat yang berada di pedesaan dan rata-rata perekonomian wali murid banyak yang dari kalangan kurang mampu.
Adanya banyak kendala yang dihadapi selama pembelajaran online di tengah pandemi ini, pastinya memunculkan berbagai macam solusi dari berbagai pihak. Seperti yang dilakukan oleh SD N Dukuseti 01 tempat Kudriyah mengajar dengan membelikan kuota internet untuk siswanya.
“Jika kendala saya selama pelaksanaan pembelajaran online dikarenakan siswa tidak mampu membeli kuota, untuk solusinya sekolah membelikan kuota internet dengan biaya yang diambilkan dari dana bos,” ungkap Kudriyah, saat ditemui di rumahnya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran online, Kudriyah menyebutkan selain guru yang berperan untuk membimbing dan melakukan kontroling terhadap siswa, peran orang tua dan saudara-saudara siswa yang melek digital menjadi faktor penting terhadap jalannya pembelajaran online selama di rumah.
Harapan Kudriyah di akhir wawancara yaitu semoga pemerintah bisa memeratakan pembangunan fasilitas dan memberikan bantuan berupa media serta alat pembelajaran digital kepada sekolah-sekolah yang ada di pedesaan demi menunjang jalannya pembelajaran online.
[Muhammad Annas Hidayat]
Berita ini merupakan hasil latihan mahasiswa peserta mata kuliah jurnalistik dari jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNNES.
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira10 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Lowongan10 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Muda & Gembira10 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Kampus13 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim