Wonosobo – Penyebaran virus Corona atau Covid-19 saat ini membuat masyarakat resah. Hal ini berdampak pada driver ojek online atau ojol yang semakin hari sepi order. Pemerintah sendiri menetapkan kebijakan kerja dari rumah (Work From Home/WFH) untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Salah satu pengemudi ojek online bernama Suratman (37) misalnya, ia tidak bisa berdiam diri saat sebagian masyarakat bisa istirahat di rumah. Penghasilannya akhir–akhir ini menurun, kata dia.
“Kalo ga keluar (narik) nanti keluarga saya mau makan apa? Keperluan anak saya nanti bagaimana?” kata Suratman saat ditemui, (20/5/2020).
Warga Dusun Sumberan ini mengaku bahwa penghasilannya berkurang sejak awal Maret hingga saat ini dia kadang tidak mendapatkan order sama sekali.
“Ya karena memenuhi kebutuhan, mau makan apa kalo saya sekarang ga kerja. Upah saya tergantung usaha kerja saya bukan sistem gaji bulanan. Dan saya juga memikirkan keperluan keluarga saat ini terutama untuk anak saya,” tambahnya.
Meski saat ini dampak virus Corona sangat terlihat, tetapi ia tetap semangat untuk mencari nafkah demi keluarganya.
Sementara itu, Rahmat (20), pengemudi ojol lainnya mengungkapkan jika saat ini untuk bertahan hidup saja harus mengurangi uang di tabungan. Alasannya banyak harga kebutuhan pokok yang naik dan tidak sebanding dengan jumlah pendapatan.
“Yang dulunya 10 orderan sampai 20 orderan. Tapi saat ini banyak warga yang dirumah dan takut berinteraksi sama orang lain. Jadi pendapatan saya sehari cuma satu sampe tiga orderan, tergantung jarak juga. Upah saya sendiri kalau dikira–kira Rp 20.000 sampai Rp 70.000 untuk perharinya. Itu juga belum kepotong uang bensin sama makan,” ujarnya, (18/5/2020).
Adanya kebijakan dilarang berkumpul atau membuat tempat ramai menjadikan para pengemudi yang biasanya menunggu order di sekitar Alun-Alun Kabupaten Wonosobo sekarangpun sepi. Hanya ada beberapa orang saja, menurut Rahmat.
Hal senada juga dirasakan oleh Bakti (33) warga Desa Pagerkukuh, selama merebaknya virus Corona ia harus bekerja selama seharian penuh. Ia juga waspada terhadap virus berbahaya tersebut agar kesehatannya terjaga.
“Pekerjaan saya kan berhubungan dengan orang lain, ya saya mengikuti himbauan yang ada. Seperti memakai masker, kaos tangan, membawa handsanitizer dan kalo pergi kemana-mana sebisa mungkin cuci tangan dan jaga jarak dengan yang lain,” tutur Bakti kepada media, (13/5/2020).
Mereka sendiri berharap agar pemerintah dapat melakukan pencegahan dan penanganan terhadap penyebaran virus Corona. Untuk masyarakat sendiri, mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa, melainkan hanya berharap adanya bantuan dan mengikuti himbauan pemerintah.
[Fahriyan Syawrizal Al Hafidz]
Berita ini merupakan hasil belajar peserta mata kuliah jurnalistik Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, FIP UNNES.
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Lowongan10 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira10 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Muda & Gembira10 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Muda & Gembira11 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Kampus13 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim