News
Gandeng UNNES, Desa Lempuyang Siap Naik Kelas Jadi Desa Olahraga Berskala Internasional
Desa Lempuyang, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, kembali memperkuat kerja sama dengan Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan pendidikan masyarakat, serta menjadikan Lempuyang sebagai Desa Olahraga Mandiri sesuai dengan visi misinya.
Salah satu program unggulan yang dihadirkan oleh akademisi UNNES adalah E-SPORT-C (English Sport Community). Program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Desa Lempuyang dan menjadikannya sebagai desa olahraga berskala internasional. Desa Lempuyang memiliki lima Komunitas Olahraga atau KOL dengan Hockey sebagai salah satu komunitas yang paling aktif.
Pelaksanaan program E-SPORT-C dimulai sejak Agustus hingga November 2024 dengan fokus pada tiga sub-aspek utama, yakni pelatihan daily conversation, english for sports, dan english as a medium instruction. Menurut dosen PJKR, Lulu April Farida, S.Pd., M.Pd., pelatihan daily conversation bertujuan untuk membekali komunitas olahraga dengan keterampilan berbicara ringan, seperti mendeskripsikan dan mempromosikan kegiatan olahraga, sehingga dapat meningkatkan komunikasi dalam komunitas.
Untuk sub-aspek english for sports, program ini pertama kali diterapkan pada Komunitas Olahraga Hockey yang memiliki jumlah peserta terbanyak. Fikri, salah satu mahasiswa PJKR yang terlibat, menambahkan bahwa fokus pengembangan keterampilan berbahasa Inggris ini bertujuan agar anggota komunitas dapat mendeskripsikan peralatan, teknik dasar, serta aturan permainan Hockey dalam Bahasa Inggris.
“Materi yang diajarkan mulai dari proses menyapa hingga instruksi untuk pertandingan,” jelasnya.
Sementara itu, pelatihan english as a medium instruction bertujuan untuk melatih kemampuan promosi komunitas olahraga melalui pembuatan video tutorial dan teknik dasar Hockey, serta mengenalkan komunitas ini melalui media cetak, sosial, dan audio visual di tingkat internasional.
Kegiatan E-SPORT-C ini diharapkan memberikan manfaat signifikan bagi kedua belah pihak. Martin Sudarmono, S.Pd., M.Pd., Dosen PJKR, menyatakan bahwa dosen dan mahasiswa PJKR telah merancang banyak ide strategis yang perlu disampaikan kepada masyarakat.
Sementara itu, Kepala Desa Lempuyang, Mahmudi berharap kegiatan tersebut dapat berdampak terhadap peningkatkan kapasitas berbahasa asing bagi warganya.
“E-SPORT-C diterapkan pertama kali di Desa Olahraga Lempuyang, dan kami melihat warga desa mulai percaya diri menggunakan istilah-istilah Hockey dalam Bahasa Inggris saat pertandingan,” ungkapnya.
Dengan adanya program E-SPORT-C, Desa Lempuyang tidak hanya menonjol dalam bidang olahraga, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris masyarakatnya, menjadikannya lebih siap bersaing di level internasional. Inisiatif ini menunjukkan sinergi yang kuat antara UNNES dan masyarakat dalam menciptakan desa yang lebih sehat dan berdaya saing global.
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira9 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Muda & Gembira9 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Lowongan9 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Kampus13 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim