Komunitas Kebul Damri akan menggelar diskusi bertajuk ” Jajan Tradisional: Membaca Nama, Menemu Makna” pada Rabu (31/1) di Ruang MKU, Gedung Prof Satmoko, Kampus Unnes Sekaran, Gunungpati Semarang.
Penyelenggara acara, M Burhanudin mengatakan, melalui diskusi itu peserta akan diajak memahami sistem penamaan jajan tradisional dengan perspektif etnolingutik. Adapun narasumbernya adalah Dr Imam Baehaqie, pakar etnolinguistik dari Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Unnes.
Menurut Burhan, topik ini menarik karena jajan tradisional telah menjadi bagian penting dalam siklus hidup manusia Jawa. Jajan bukan cuma santapan, sajian dalam hajatan, atau hiasan dalam ruang makan keluarga. Jajan tradisonal juga bagian kompleks dari sistem keyakinan masyarakat penciptanya.
Diskusi yang akan dimulai pulul 14.00 WIB itu terbuka bagi umum dan gratis.