Connect with us

Oleh: Ma’rif Hidayatullah

Pada tahun ini kita sedang dilanda bencana Pandemic Covid-19. Pandemi yang membuat berbagai sektor mengalami imbas terutama dalam sektor pendidikan. Dimana pendidikan Indonesia bahkan dunia mau tidak mau harus menerapkan kebijakan belajar dari rumah. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19) yang diterbitkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim pada 24 Maret 2020 yang didalamnya mengatur juga mengenai kebijakan belajar dari rumah.

Hal ini membuat pembelajaran akan pindah dari tatap muka secara langsung menjadi virtual dengan metode pembelajaran jarak jauh. Sehingga dengan perubahan yang ada banyak kasus pembelajaran yang gagal atau kurang memuaskan hal ini menjadi cerminan mengapa pendidikan di Indonesia harus segera berinovasi dan bertransformasi ke depanya supaya tidak larut seperti ini.

Jika kita melihat dengan seksama sebagian besar pelajar sekarang masuk dalam kategori generasi Z yaitu generasi yaitu generasi yang lahir tahun 1995 keatas. Generasi Z atau disebut generasi net ini sangat visual. Hootsuite Digital Report Indonesia 2020 menunjukkan bahwa 99 persen pengguna internet Indonesia, yang sebagian besar adalah Generasi Z, menonton video online, dan 83 persen streaming video, dimana sudah seharusnya para guru dan dosen mampu menghadirkan pembelajaran virtual yang menyenangkan dan mudah dipahami tentunya dengan selling point yaitu visual yang menarik.

Di dalam pendidikan modern terutama dalam pembelajaran virtual dan daring harus dapat memaksimalkan teknologi yang ada sehingga hal ini dapat dimulai dengan bagaimana meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi terutama Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (TIK). Guru di Indonesia jika mengacu pada test Uji Kompetensi Guru (UKG) sejak 2015, rata-ratanya hingga 2017 masih di bawah 70 dari nilai maksimal 100. Hal ini menandakan masih perlunya usaha keras untuk dapat meningkatkan kompetensi guru guna dapat menjadi ujung tombak transformasi pendidikan Indonesia.

Selanjutnya Perlu adanya kesiapan setiap instansi Pendidikan dalam hal ini sekolah dan kampus dalam mendukung pembelajaran virtual maupun daring. Instansi harus setidaknya memiliki fasilitas pembelajaran online. Namun kita tahu selevel perguruan tinggi saja masih banyak yang mempunyai fasilitas pembelajaran online yang kurang memadai.

Maka hal ini perlu menjadi perhatian untuk kedepanya instansi sekolah sudah harus berinvestasi dan mempersiapkan fasilitas online mereka. Dan juga Perguruan tinggi juga sudah seharusnya mampu menjadi garda terdepan dalam inovasi dan pengembangan pembelajaran virtual maupun daring bukan malah berkutik dengan masalah tersebut. Instansi juga harus mampu membuat konten dan pembelajaran yang inovatif dan menarik yang tentunya relevan dengan peserta didik kita yang sekarang didominasi generasi Z.

Terakhir Pemerintah harus serius dalam membenahi dan memperluas akses jaringan internet di Indonesia. Walaupun kita tahu bahwa hal itu akan menjadi tantang di negeri ini terutama jika ditinjau secara geografi. Namun hal itu bukan menjadi alasan, pemerintah harus serius dalam investasi dan pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Jika kita melihat data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJI) 2018 dari 171,17 juta pengguna internet 2018, Pulau Jawa masih berkontribusi terbesar terhadap peningkatan jumlah pengguna tersebut. Di susul Pulau Sumatera 21 persen, Sulawesi-Maluku-Papua (10  persen), Kalimantan (9 persen), dan Bali-Nusa Tenggara (5 persen).

Dari data diatas kita melihat daerah di luar pulau Jawa masih rendah dalam menggunakan akses internet hal ini dikarenakan memang kualitas jaringan yang tidak sebaik dan semurah di Jawa. Karena dengan adanya akses Internet yang baik ini akan mempermudah pembelajaran dan akses informasi serta pengetahuan bahkan literasi akan meningkat di daerah pedesaan yang selama ini minim sekali konten edukatif yang dapat di akses.

Pandemi ini akan membuat kita terbangun dan melihat bahwa pendidikan kita perlu adanya percepatan transformasi baik dari guru, instansi,dan infrastruktur yang akan memberikan pada kualitas pembelajaran baik dari inovasi materi maupun media. Karena kita tahu setelah pandemi ini kita akan menghadapi kehidupan yang baru sehingga pendidikan harus mampu dan melihat masa depan untuk mempersiapkan calon putra terbaik bangsa untuk kemajuan negara Indonesia.

Artikel ini merupakan hasil latihan mahasiswa peserta mata kuliah Jurnalistik dari jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNNES

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending