Pendidikan
Alamak, Semarang Ambles 7 Cm Per Tahun
BAHAYA! Tanah di kawasan Kota Semarang ternyata ambles 7 sampai 13 cm per tahun. Penyebabnya, selain proses tektonik tanah juga proses pemampatan tanah akibat beban konstruksi. Eksplorasi air tanah juga mempercepat penuruan tenah. Potensiambles terjadi di daerah utara dan tengah kota.
Matthias Dom, Bundesanstalt fur Geowissenschaften und Rohstoffe (BGR) Jerman, mengungkapkan Penelitian di Semarang dilakukan bersama Badan Geologi dan dinamai dengan project mitigation of georisks.
Proyek penelitian telah dilakukan sejak tahun 2003 dan pada 2006 disepakati perlunya pembangunan benchmark atau titik pemantauan penurunan tanah di enam titik. Benchmark tersebut ada di Pedurungan, Bandarharjo, Madukoro, Batan Miroto, Genuk dan Gayamsari (dekat Masjid Agung Jawa Tengah atau MAJT).
“Kami menyarankan untuk mengurangi penggunaan air bawah tanah dan diganti dengan air permukaan. Dan masalah penurunan tanah dimasukkan di regulasi tata ruang kota,” beber Matthias Dom.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Semarang Bambang Haryono menyatakan bahwa pengendalian penggunaan air bawah tanah selama ini belum ada payung hukumnya. Dinas PSDA dan ESDM telah ditugaskan untuk melakukan kajian Raperda Air Bawah Tanah (ABT).
”Kami targetkan Perda ABT selesai tahun ini,”janjinya
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira9 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Muda & Gembira9 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Lowongan9 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Kampus12 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim