Connect with us

News

Kolaborasi Dosen UNNES di Inggris Dorong Integrasi Matematika dan Kesehatan untuk Masa Depan Berkelanjutan

Published

on

PORTALSEMARANG.COM, SEMARANG – Dua dosen Universitas Negeri Semarang (UNNES), Dr. rer. nat. Adi Nur Cahyono, M.Pd. dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Dr. sc. hum. Chatila Maharani, S.T., M.Kes. dari Fakultas Kedokteran (FK), menjadi pembicara dalam forum akademik internasional di University of Southampton, Inggris, Jumat (31/10/2025). Keduanya memaparkan riset bertajuk “Public Health-related Mathematical Modelling within STEM Trails for Sustainable Future” yang mengintegrasikan pendidikan matematika dan kesehatan masyarakat dalam konteks pembangunan berkelanjutan.

Forum ini dihadiri profesor, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai negara, serta menjadi bagian dari rangkaian kunjungan akademik UNNES ke Inggris dan Austria pada 26 Oktober–1 November 2025. Kegiatan tersebut mempertegas peran UNNES sebagai universitas konservasi yang aktif berkontribusi dalam penyelesaian persoalan global melalui pendekatan riset lintas disiplin.

Dalam paparannya, Dr. Adi dan Dr. Chatila menyoroti pentingnya peran matematika dalam menjawab persoalan riil masyarakat. Melalui proyek kolaboratif Public Health-related STEM Trails, mereka mengembangkan model pembelajaran luar ruang berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) yang menggabungkan konteks matematika dengan isu-isu kesehatan publik.

Proyek ini menjadikan lingkungan sekitar dan landmark kota sebagai “laboratorium hidup” bagi siswa, guru, dan masyarakat. Beberapa lokasi yang telah menjadi rute math trail antara lain Tugu Ikan Belida (Palembang), Tugu Dawet Ayu (Banjarnegara), Kawasan Kota Lama (Semarang), dan Candi Borobudur. Dalam setiap rute, peserta melakukan pengukuran, pengamatan, dan pemodelan matematika terhadap persoalan seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Program Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga kebijakan sanitasi lingkungan.

“Kami ingin membuktikan bahwa matematika dapat menjadi media refleksi sosial, bukan sekadar hitungan di kelas,” ujar Dr. Adi Nur Cahyono.

Hasil riset tim UNNES ini telah diimplementasikan secara luas dan dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi Research in Science & Technological Education yang diterbitkan oleh Routledge Taylor & Francis Group. Dalam forum yang sama, kedua akademisi UNNES juga mengangkat kisah John Snow dan Florence Nightingale sebagai contoh klasik keterkaitan antara data, pemodelan, dan kebijakan kesehatan berbasis bukti.

“Melalui pendekatan historis ini, kami ingin menanamkan bahwa data dan pemodelan matematis berperan langsung dalam menyelamatkan nyawa dan memperbaiki sistem kesehatan,” terang Dr. Chatila Maharani.

Usai kegiatan di Inggris, kedua peneliti UNNES melanjutkan agenda ke forum “STEAM for Tomorrow” di Johannes Kepler University (JKU) Linz, Austria, yang diselenggarakan oleh Federal Ministry of Women, Science, and Research of Austria. Forum tersebut mempertemukan kelompok riset dari berbagai negara yang menampilkan inovasi pembelajaran STEAM, mulai dari pengembangan kurikulum digital hingga integrasi teknologi baru dalam pendidikan.

JKU Linz merupakan mitra strategis UNNES. Dr. Adi diketahui secara rutin menjalin kolaborasi riset dan publikasi bersama, menjadi visiting professor, membimbing mahasiswa doktoral, serta aktif dalam berbagai kegiatan akademik internasional.

Kegiatan ini menegaskan komitmen UNNES sebagai Kampus Konservasi yang menjadikan riset dan kolaborasi internasional sebagai sarana menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat dunia. Melalui pendekatan lintas disiplin antara matematika dan kesehatan masyarakat, UNNES berkontribusi langsung terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Good Health and Well-Being) dan SDG 4 (Quality Education).

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending