Connect with us

Produktivitas peneliti merupakan buah dari matangnya kesarjanaan. Adapun  proses kesarjanaan mempersyaratkan proses berkelanjutan yang konsisten.

Demikian salah satu gagasan yang muncul dalam webinar “Produktivitas Akademik pada Masa Pandemi” yang diselenggarakan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang.

Inaya Rakhmani PhD dari Departemen Komunikasi Universitas Indonesia menjelaskan bahwa bidang ilmu humaniora sangat penting merefleksikan keberadaan manusia.

Namun harus diakui bidang humaniora kerap dipandang sebelah mata dibandingkan bidang eksakta.  Karena itulah, peneliti bidang humaniora harus berstartegi menawarkan kebaruan.

“Kita harus memiliki fondasi akademik yang kokoh sebagai pijakan untuk bernegosiasi untuk menerima atau menolak rencana akademik lain,” katanya.

Ia meyakini, sarjana humaniora yang memiliki landasan akademik kokoh bisa bernegosiasi dengan berbagai rezim pendanaan.

Salah satu keunikan riset penelitan humaniora, menurutnya, adalah menemukan outlier atau hal-hal unik yang selama ini tidak terjelaskan.

 

Rahmat Petuguran adalah pemimpin redaksi PORTALSEMARANG.COM. Selain aktif di dunia jurnalistik, ia juga aktif menjadi peneliti bahasa. Sebagai peneliti bahasa ia menekuni kajian sosiolinguistik dan analisis wacana. Kini sedang melanjutkan studi di Program Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora (Linguistik) Universitas Gadjah Mada.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending