Produktivitas peneliti merupakan buah dari matangnya kesarjanaan. Adapun proses kesarjanaan mempersyaratkan proses berkelanjutan yang konsisten.
Demikian salah satu gagasan yang muncul dalam webinar “Produktivitas Akademik pada Masa Pandemi” yang diselenggarakan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang.
Inaya Rakhmani PhD dari Departemen Komunikasi Universitas Indonesia menjelaskan bahwa bidang ilmu humaniora sangat penting merefleksikan keberadaan manusia.
Namun harus diakui bidang humaniora kerap dipandang sebelah mata dibandingkan bidang eksakta. Karena itulah, peneliti bidang humaniora harus berstartegi menawarkan kebaruan.
“Kita harus memiliki fondasi akademik yang kokoh sebagai pijakan untuk bernegosiasi untuk menerima atau menolak rencana akademik lain,” katanya.
Ia meyakini, sarjana humaniora yang memiliki landasan akademik kokoh bisa bernegosiasi dengan berbagai rezim pendanaan.
Salah satu keunikan riset penelitan humaniora, menurutnya, adalah menemukan outlier atau hal-hal unik yang selama ini tidak terjelaskan.
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Lowongan10 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Muda & Gembira10 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira10 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Muda & Gembira11 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Kampus13 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim