PULUHAN siswa TK RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang harus belajar di rumah milik warga karena tidak memiliki sekolahan. Sekolah yang selama ini mereka tempati hancur setelah diterjang banjir besar beberapa bulan lalu. Meski harus harus berdesak-desakan mengikuti jalannya proses belajar mengjar, siswa-siswa ini masih tampak ceria.
Menurut kepala TK RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Muryati, setidaknya 80 muridnya saat ini harus belajar di rumah warga. Pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan ke Pemerintah Kota Semarang hingga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, namun belum ada tanggapan.
“Anak-anak sendiri sudah belajar disini hampir 4 bulan. Mereka banyak yang mengeluh karena kondisinya yang tidak layak untuk dilakukan proses belajar mengjar,” kata Muryati.
Kondisi tempat belajar yang kurang layak membuat sejumlah wali murid merasa prihatin dnegan anak-anaknya. Mereka yang seharusnya bisa menikmati masa kecilnya belajar sambil bermain kini tidak memiliki arena permaianan lagi.
Muryati berharap pemeritah kota Semarang bisa memberi bantuan sehingga sekolahan anak mereka dapat dibangun kembali. PortalSemarang.com