Pasien mengeluhkan pelayanan di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro atau yang dikenal dengan RSUD Fatmawati di Jalan Fatmawati Kota Semarang. Salah satu pasien mengeluh adanya oknum satpam yang kurang ramah saat dimintai tolong untuk meminjam kursi roda.
Untuk menanggapi keluhan itu, Walikota Semarang Hendrar Prihadi melakukan inspeksi mendadak, Selasa (11/4).
Walikota meminta kepada seluruh jajaran RSUD untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan membangun kapasitas building yang baik.
“Selalu ingatkan apa saja tugas, pokok, dan fungsi mereka untuk memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat,” tegasnya.
Saat dimintai keterangan terkait pelayanan satpam, Wakil Direktur Utama, Sutrisno meyakinkan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya miss komunikasi. “Apalagi yang bersangkutan adalah satpam baru dari luar yang belum tahu prosedur dan mekanismenya,” kata Sutrisno.
“Kami menyediakan sebanyak 20 buah kursi roda yang ditaruh di depan, dan kami meminjam KTP siapa saja yang akan menggunakan kursi roda. Bahkan jika pasien membutuhkan, Satpam akan mengantarkan ke ruangan yang dituju. Tapi yang terjadi karena satpam baru, terlalu khawatir dan jadinya kaku,” ujarnya.
Sedangkan terkait panjangnya antrian kamar, Walikota berpendapat bahwa jika ada kamar yang kosong harus diberikan kepada pasien yang membutuhkan karena bagaimanapun RSUD ini mempunyai target pendapatan yang ditetapkan oleh Pemerintah.
“Tetapi yang perlu kita apresiasi menghadapi tingginya permintaan kamar guna rawat inap, Dirut RSUD K.R.M.T Wongsonegoro memberikan solusi dengan memasukkan pasien ke kelas yang lebih tinggi terlebih dahulu. Kalau sudah kosong baru dimasukkan ke kelas yang dikehendaki,” tuturnya.
Usai meninjau sejumlah tempat seperti poliklinik, ICU, dan pembangunan gedung Instalasi Bedah Sentral Terpadu ia menyimpulkan bahwa sistem antrian sudah cukup baik namun tetap diperlukan perbaikan sistem dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
“RSUD menargetkan akan dipasang antrian digital untuk Paviliun Gatot Kaca dan UGD di tahun 2017. Sedangkan lainnya bertahap,” tandasnya. Ia menambahkan bahwa sidak yang kerap ia lakukan karena Pemkot dituntut masyarakat untuk melayani dengan cepat dan nyaman.
Untuk menunjukkan bahwa Pemkot telah berupaya dan berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang optimal di antaranya dengan memberikan nomor antrian digital yang transparan.
“Agar masyarakat yakin bahwa Pemkot benar-benar berkomitmen dan tidak melakukan pungli,” tegasnya yang dilanjutkan dengan melakukan sidak ke Puskesmas Candi lama.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota juga menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan para dokter, perawat, dan pasien di ruang rawat jalan terkait pelayanan di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro itu. Sejauh ini masyarakat merasa puas namun tetap menuntut adanya peningkatan inovasi dalam hal pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Semarang.
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira9 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Muda & Gembira9 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Lowongan9 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Kampus13 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim