Perkembangan kognitif merupakan salah satu teori penting yang dihasilkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog asal Swiss terkenal. Teorinya itu banyak dipakai untuk menjelaskan perkembangan kognitif anak.
Dalam tahapan perkembangan anak itu, Piaget menjelaskannya sebagai berikut. Anak yang baru lahir sampai usia dua tahun disebutnya berada dalam tahap sensorimotor. Pada tahapan ini anak mengalami dunianya melalui indera serta geraknya. Saat itu anak mulai belajar bergerak hinga mulai muncul kebiasaan-kebiasaan tertentu yang dilakukannya. Bayi ini pun mulai belajar untuk untuk melangkah atau bergerak untuk mencapai yang diinginkannya.
Pada tahapan kedua perkembangan kognitif anak disebut Piaget sebagai tahap pra-operasional. Anak memasuki tahapan ini ketika berusia 2 tahun sampai 7 tahun. Di masa ini, anak mulai memiliki kemampuan motorik. Anak mulai belajar berceloteh untuk menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Kemampuan berbahasa anak, menurut Piaget, akan banyak terjadi pada masa ini. Anak mulai belajar untuk mengenal atau menyebut benada-benda yang ada di sekitarnya.
Pada tahap ketiga dalam teori perkembangan kognitif Piaget disebutkan masuk dalam masa operasional konkret. Masa ini dialami pada usia 7 tahun sampai 11 tahun. Di masa ini, anak sudah belajar untuk berpikir secara logis atas hal-hal yang ada di sekitarnya. Anak akan belajar untuk mengurutkan benda dari urutan yang terbesar hingga yang paling kecil. Anak di usia ini juga mulai belajar untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Kalau pada tahap sebelumnya, ego anak sangat tinggi, tapi pada tahap ini, anak sudah belajar untuk melihat dari sudut pandang orang lain.
Kemudian, pada tahap keempat yaitu tahap operasional formal. Tahapan ini dialami oleh anak setelah berusia 11 tahun ke atas. Di tahapan ini, anak sudah belajar untuk berpikir secara abstrak. Oleh karena itu, jika dipikir yang mulai kompleks, anak ada usia ini mulai dapat mencernanya.
Tahapan perkembangan kognitif ini penting dipahami oleh semua pihak. Bukan hanya oleh guru, tapi juga orang tua. Dengan begitu, orangtua maupun guru bisa menyesuaikan proses belajar yang dialami anak sesuai dengan tahapan perkembangannya. Sehingga diharapkan anak bisa belajar secara normal sesuai dengan perkembangan dirinya.
Untuk melihat apa saja contoh perkembangan kognitif anak itu, Anda juga bisa menyimaknya dalam sebuah artikel bagus mengenai perkembangan anak usia di sini. Silahkan klik disini untuk menyimaknya. Dalam artikel tersebut dijelaskan contoh perkembangan anak usia 12 sampai 18 bulan dimana anak akan belajar untuk meniru apa yang dilihat serta didengar dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, sudah seharusnya ornagtua perlu hati-hati dalam bertingkah maupun berucap. Jangan sampai kemudian mengucapkan hal-hal yang tak pantas diucapakn, sebab dikhawatirkan nantinya akan ditiru oleh anak.
Mengenali perkembangan kognitif anak ini sangat penting. Sebab dnegan begitu diharapkan kita sebagai orangtua maupun guru bisa bertindak seharusnya sesuai masa perkembangan anak. Semoga artikel ini bermanfaat buat semuanya.
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Lowongan10 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Muda & Gembira10 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Muda & Gembira10 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira11 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Kampus13 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim