Kompetisi penulisan novel tingkat internasional bertajuk “Unnes International Novel Writing Contest 2017” yang digelar Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (UNNES) mendapatkan respon positif masyarakat.
Hingga batas waktu pendaftaran berakhir pada 11 September 2017, sebanyak 229 naskah telah diterima oleh panitia.
Sebanyak 229 naskah novel tersebut akan dinilai juri pada 12 September-27 Oktober 2017. Dewan juri dalam kompetisi ini adalah sastrawan Seno Gumira Ajidarma, peneliti sastra Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Dr Suminto A Sayuti, dan Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes Prof Dr Agus Nuryatin.
Hasil penjurian akan akan diumumkan pada 28 Oktober mendatang.
Sekretaris Panitia, Muhamad Burhanudin menyebutkan, kompetisi diselenggarakan sebagai stimulus bagi para novelis di berbagai negara untuk menulis kekayaan kultural lokal. Kekayaan kultural dianggap penting agar bisa diketahui publik secara luas dan berguna bagi kemanusiaan.
Pilihan topik itu sekaligus ikhtiar Unnes untuk mengkonservasi kekayaan kultural masyarakat di berbagai negara sehingga dikenal dan lestari.
Pihaknya mengapresiasi antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini. “Ini akan jadi tradsi yang baik dalam kompetisi-kompetisi tahun berikutnya,” katanya. Menurutnya, besarnya jumlah peserta yang mengikuti kompetisi ini menunjukkan tingginya minat masyarakat berkarya.
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira9 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Lowongan9 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Muda & Gembira9 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Kampus13 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim