Connect with us

Pendidikan

Para Doktor, Buatlah Karya Monumental

Published

on

Disertasi yang dihasilkan para doktor tidak boleh dianggap sebagai karya terakhir. Para doktor justru harus menghasilkan karya monumental yang jauh lebih besar, sedangkan disertasi hanya sebagai pijakan keilmuan.

Tantangan itu disampaikan Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum saat membuka ujian bagi tujuh calon doktor Program Pascasarjana (PPs) Unnes, Rabu (22/1). Dia berharap,  para doktor tidak berhenti setelah lulus, tetapi terus mengembangkan diri.

“Doktor yang baik tidak akan membanggakan disertasi sebagai karya terbaik. Doktor yang baik justru akan merasa disertasinya telah usang karena dia sudah memiliki karya lain yang lebih baik, lebih aktual” katanya.

Menurutnya, kebermaknaan penelitian tidak terletak pada disertasinya, tapi bagaimana para doktor itu mengamalkannya di masyarakat. Para doktor memiliki tanggung jawab menyuguhkan kebaruan kepada masyarkat.  “Karena itu, doktor jangan lelah berpikir,” lanjut Prof Fathur.

Tentang publikasi, para doktor juga ditantang untuk memublikasikan disertasinya ke dalam empat bentuk. Selain dalam bentuk jurnal nasional dan internasional sebagimana diwajibkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, penelitian juga dapat dikemas dalam bentuk buku dan artikel populer media massa. Anjuran ini didukung kerja sama Unnes dengan penerbit nasional.

Asisten Direktur Bidang Akademik PPs Unnes Prof Dr rer nat Wahyu Hardyanto MSi mencatat, hingga saat ini lembaganya telah meluluskan 140 doktor. Dari jumlah tersebut, 97 adalah doktor bidang manajemen pendidikan, 24 doktor pendidikan olehraga, dan 19 doktor pendidikan bahasa.

Jumlah doktor lulusan Unnes diperkirakan akan bertambah cukup signifikan dalam waktu dekat. Pasalnya, selain tiga program studi di atas, PPs Unnes juga telah membuka prodi Pendidikan IPS, prodi Bimbingan dan Konseling, dan prodi Pendidikan Seni. Prodi Pendidikan Seni Unnes adalah salah satu penyelenggara program doktor untuk sarjana unggul.

“Mereka yang telah mengikuti ujian terbuka akan mengikuti wisuda periode pertama, Februari. Bagi yang baru ujian tertutup, dimungkinkan baru akan diwisuda di periode berikutnya,” kata Prof Wahyu.

Selain menyelenggarakan program doktor, PPs Unnes juga memiliki 13 program studi magister. Jumlah tersebut dimungkinkan bertambah karena kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan pascasarjana juga semakin meningkat.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending