Pendidikan
Nonton Tari Klasik di Kampus Undip
UKM Kesenian Jawa Undip menggelar pementasan tradisi klasik “Amedhar Beksa ing Kaendran” di Gedung Prof. Sudarto Undip TEmbalang Jumat (2/12) malam.
Pementasan tari tradisi klasik ini menampilkan empat tarian yakni tari Gambyong PKJT, Golek Sukarena, Klana Alus Jungkungmardeyo dan Srimpi Anglir Mendung. Ketua UKM Kesenian Jawa Tiara Pudyadhita mengatakan bahwa pementasan ini merupakan apresiasi terhadap kebudayaan lokal kita sehingga diharapkan dapat terus dilestarikan
“Dengan adanya pementasan seperti ini nantinya mahasiswa baru dapat tau dan mau melestarikan budaya kita sendiri seiring dengan masuknya kebudayaan barat” imbuhnya
“Pementasan tari klasik seperti ini diharapkan juga sebagai pemicu agar masyarakat juga tidak lupa untuk memperhatikan kebudayaannya sendiri” tandasnya
Rektor Universitas Diponegoro Prof.Sudharto P Hadi mengemukakan bahwa kampus bukan hanya tempat untuk menimba ilmu saja akan tetapi juga tempat untuk mengolah budaya.
“Pertunjukan tari klasik semacam ini perlu terus dilakukan secara kontinyu karena mampu menjaga nilai-nilai budaya masyarakat sehingga kita tidak asing dengan budaya kita sendiri” timpal Prof.Darto
“Jika mahasiswa mampu mengembangkan kesenian maka lulusan yang akan dihasilkan bukan hanya lulusan yang cerdas saja, tapi juga lulusan yang humanis dan peduli lingkungan”imbuhnya.
-
Muda & Gembira9 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Muda & Gembira9 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira9 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Lowongan9 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Buku4 years ago
The Art of Thinking Clearly, Ketika Otak Tak Selalu Bisa Diandalkan
-
Kampus10 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Bahasa Indonesia8 years ago
Ditolerir atau Ditoleransi, Menolerir atau Menoleransi?