Tips Memilih Sekolah di Semarang

MEMILIH Sekolah di Semarang agaknya urusan sederhana. Tapi, Anda tidak bisa lakukan dengan sembarangan. Mengingat sekolah punya peran penting dalam perkembangan anak, pilihan sekolah harus dilakukan dengan serius.

Sekolah di Semarang jumlahnya ratusan. Dari SD, SMP, hingga SMA. Pertimbangan yang Anda gunakan saat memilih sekolah di Semarang tak melulu biaya, tapi juga akreditasi, sistem pembelajaran, hingga kultur sekolah. Portal Semarang membuat ulasan untuk membantu Anda.

Lokasi

Teman saya di Ngaliyan menyekolahkan anaknya di Penggaron. Memang sih ini sekolah negeri favorit. Tapi, jaraknya lumayan jauh. Tiap pagi anak harus berangkat pukul 06.00 pagi. Dia menghabiskan 1 jam perjalanan karena rute Ngaliyan-Penggaron macet. Apalagi sekarang bundaran Kalibanteng sedang ada proyek “fly over”.

“Kasihan dia. Kalau pulang, dia terlihat kecape’an. Kan gak tiap har saya bisa jemput,” katanya.

Akreditasi

Hal yang satu ini jangan sampai dilupakan. Akreditasi juga hal yang penting dipertimbangkan. Akreditasi sering menentukan kelanjutan studi anak . Sebaiknya, pilih sekolah di Semarang dengan akreditasi A. Kalaupun tidak bisa, pilih sekolah terakreditasi B tapi memiliki keunggulan di bidang tertentu.

Biaya

Ada sekolah di Semarang yang mematok sumbangan pendidikan di atas 10 juta. Selain itu, orang tua juga musti menanggung biaya bulanan Rp700 ribu. Memang sih, sekolah ini punya fasilitas lebih lengkap.

Nah, kalau anggaran Anda tidak cukup, cari saja sekolah lain yang lebih terjangkau. Jangan kredit ke bank hanya untuk membayar biaya masuk sekolah. Sebab, nanti Anda terbebani beban ganda: bayar cicilan kredit sekaligus tagihan bulanan sekolah.

Negeri atau Swasta

Untungnya sekolah negeri adalah biaya lebih murah. Ya, karena biaya operasional sekolah sudah ditanggung BOS. Biasanya orang tua hanya dibebani biaya pengadaan fasilitas, kegiatan ekstrakurikuler, atau study tour.

sekolah di Semarang juga banyak yang swasta. Dan, kualitasnya tak kalah. Meskipun biasanya lebih mahal, punya program unggulan. Misalnya, ada sekolah di Semarang yang giat memberi bekal siswa sehingga selalu lolos olimpiade sains. Ada juga sekolah yang concern ke pendidikan agama sehingga beberapa siswanya hafidz Al-Quran. Bahkan ada juga sekolah yang punya perhatian untuk memfasilitais bakat siswanya di bidang kepenulisan.

Kultur Sekolah

Selain empat hal di atas, kultur sekolah jangan sampai Anda abaikan. Kultur sekolah di Semarang memang hal yang tak tampak, tapi punya pengaruh besar pada kepribadian anak-anak.  Sebab, anak-anak memang menghabiskan 5-8 jam sehari di sekolah.

Ada sekolah di Semarang yang karena kulturnya bisa membelajarkan anak-anak sampai begitu santun. Saat bertemu orang lain, langsung senyum, memberi salam. Nah, ada juga sekolah yang karena kulturnya bisa membuat anak-anak jadi kritis. Agak cerewet sih, tapi dia sudah mulai tahu kalau politikus selalu punya niat terselubung saat bikin keputusan.

Kembali ke Fungsi

Tapi, sekalipun “njlimet”, pertimbangan memilih sekolah harus dikembalikan pada fungsi dasarnya. Sebab, pada hakikatnya, sekolah hanya memfasilitasi anak-anak supaya belajar. Belajar wajib dilakukan anak supaya siap menghadapi masa depan. Kalau justru Anda yakin bisa mendidik anak Anda sendiri, home schooling pun tidak masalah. Sekolah di Semarang, sekali lagi, hanya bertugas membantu.