Connect with us

Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang (Unnes) Nadila Tasya Paramita menerbitkan buku kumpulan puisi perdananya, Tak Terselesaikan, baru-baru ini.

Buku ini berisi puisi eksperimental yang digunakan untuk berbincang dengan alter egonya. Karena bersifat eksperimental, puisi itu merupakan cara Nadila berdialog dengan “diri dalam karyanya”.

Dalam sejumlah judul puisnya Nadila menggunakan “aku” sebagai alter egonya. Alter ego digambarkan sebagai pribadi yang hidup dalam dunia berbeda. Ia bebas ketika berada di luar namun saat di rumah ia bagaikan kura-kura yang bersembunyi di balik tempurung.

Nadila menyampaikan, selama berproses kreatif menulis puisi ia menjadikan pengalaman sehari-hari sebagai pemantik kreatif.

Namun karena merupakan karya kreatif, puisi itu ia olah menjadi karya imajiner sesuai pengalaman estetisnya.

Kumpulan kata-kata ini ia persembahkan untuk orang-orang di luar sana yang barangkali mengalami hal serupa dengannya.

 

Rahmat Petuguran adalah pemimpin redaksi PORTALSEMARANG.COM. Selain aktif di dunia jurnalistik, ia juga aktif menjadi peneliti bahasa. Sebagai peneliti bahasa ia menekuni kajian sosiolinguistik dan analisis wacana. Kini sedang melanjutkan studi di Program Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora (Linguistik) Universitas Gadjah Mada.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending