Connect with us

Pendidikan

Gedung Sobokarti Kembali Direnovasi

Published

on

Gedung Kesenian Sobokartti Semarang pernah menjadi salah satu pusat kesenian di Semarang. Sayangnya, gedung ini terancam rusak karena kerap terendam banjir.

Menghadapi situasi tersebut, pemerintah berencana kembli memugar gedung yang terletak di Jalan Dr Cipto 31-33 itu. Keramik akan di bongkar diganti dengan cor kedap air.

Demikian dikatakan Kasi Penataan Bangunan Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP) Kota Semarang Beta Marhendriyanto kemarin.

”Keramik yang sudah terpasang ini akan kami bongkar, dan akan kami ganti dengan cor kedap air,” katanya.

Keprikhatinan atas kondisi gedung Sobokarti juga diungkapakan Ketua Perkumpulan Sobokartti, Cahyono. Menurutnya, sudah beberapa hari terakhir Gedung Sobokartti tergenang. Padahal, gedung tersebut termasuk Benda Cagar Budaya (BCB.

”Saya kasihan kepada anakanak yang latihan tari libur sementara karena banjir,kondisi ini dapat memudarkan semangat latihan mereka,”ujarnya.

Sobokartti di Semarang digagas oleh beberapa tokoh kebudayaan di awal abad ke 20, antara lain Pangeran Prangwadana (kelak menjadi KGPAA Mangkunagoro VII) dan Ir. Thomas Karsten, seorang arsitek dan perencana kota yang mempunyai perhatian besar terhadap budaya Jawa.

Ketika itu, terjadi proses demokratisasi kraton-kraton Jawa. Wujud demokratisasi itu antara lain berupa diijinkannya kesenian kraton (yang semula eksklusif untuk lingkungan kraton) diajarkan dan digelar di luar dinding kraton yang dipelopori oleh perkumpulan Kridha Beksa Wirama di Yogyakarta pada 1918.

Untuk mewujudkan gagasan itu maka diadakan pertemuan yang dihadiri antara lain burgemeester Semarang Ir de Jonghe, Bupati Semarang RMAA Purbaningrat, GPH Kusumayuda dari kraton Surakarta, dan pimpinan surat kabar ”De Locomotief”.

Dalam pertemuan itu disepakati untuk mendirikan perkumpulan kesenian yang diberi nama “Sobokartti” (“tempat berkarya.”).

Menurut anggaran dasar Kunstvereeneging Sobokartti yang disahkan pada 6 September 1926 tujuan didirikannya lembaga ini adalah untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kesenian bangsa sendiri (inheemsche kunst).

Pada awalnya kegiatan-kegiatan Sobokartti dilakukan di paseban Kabupaten Semarang dan di Stadstuin. Tapi pada 1930 berhasil dibangun gedung kesenian di Karenweg (sekarang Jalan Dr. Cipto), yang diberi nama Volkstheater Sobokartti.

Gedung ini adalah rancangan Thomas Karsten, yang memadukan konsep seni pertunjukan Jawa yang biasa dipentaskan di pendopo dengan konsep pementasan teater barat.

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending