News
Lima Prinsip Kartini Kendheng yang Akan Membuat Kita Termenung
Sejumlah Kartini Kendheng, julukan bagi perempuan yang berjuang menolak pabrik semen, hadir dalam diskusi bertajuk Perempuan Membaca Amdal. Dua di antara mereka, yakni Gunarti dan Sukinah, naik ke atas panggung di ruang teater Thomas Aquinas Unika Soegijapranata. Mereka memegang dokumen Amdal yang tebalnya hampir satu jengkal.
Kedua Kartini Kendheng itu sangat bersahaja. Cara mereka berbusana, cara mereka berbicara, juga cara mereka merespon pertanyaan sangat bersahaja. Tetapi ide-ide yang mereka kemukakan bukan ide sederhana.
Ketika berdiskusi dengan Prof Budi Widianarko (Rektor Unika) dan Prof Esmi Warasih (Profesor Ilmu Hukum Undip), mereka mengungkapkan cara hidup yang bersahabat dengan alam. Prinsip hidup ini bukan sesuatu yang mereka pelajari dari sekolah, melainkan prinsip yang mereka praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut empat gagasan yang mereka sampaikan.
Pertama, Aku Wajib Njaga Ibu Pertiwi
Menurut Gunarti, dirinya lahir dari seorang perempuan. Tetapi jika ditelusuri dirinya lahir dari bumi. Oleh karena itu, ia merasa dirinya wajib menjaga ibu bumi. Selama ini ibu bumi telah memberikan kehidupan yang layak kepada mereka, hasil pertanian yang berkecukupan, bahkan masih bisa lebih untuk diberikan atau jual kepada orang lain.
Kedua, Banyu Kudu Dijaga
Masih dengan bahasa Jawa, Gunarti menjelaskan bahwa banyu (air) adalah sesuatu yang sangat esensial bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, ia memiliki kewajiban untuk menjaga air agar lestari. Salah satu caranya adalah menjaga gunung air yang selama ini menjadi sumber mata air.
Ketiga, Hasil Tani Cukup, Iso Kanggo Tumba Sepeda
Sukinah bercerita bahwa dirinya telah hidup sejahtera dengan mengelola sawah. Dengan dua kali panen, ia bisa mencukupi kebutuhan diri dan keluarganya selama setahun. Bahkan jika hasilnya lebih, ia menjual hasil tani itu untuk berbagai kebutuhan lain. “Hasile iso kanggo tumbas sepeda,” katanya.
Ia meragukan iming-iming kesejahteraan yang dijanjikan pabrik semen. Menurut penghitungannya, manfaat ekonomi yang ditawarkan pabrik tidak seimbang dengan kerusakan yang bisa ditimbulkannya.
Keempat, Amdal Artine Tanggap
Bagi Gunarti, Amdal berarti analisis mengenai dampak lingkungkan. Amdal yang baik disusun dengan kepedulian dan tanggap kepada suasana lingkungan. Warga di sekitar Pegunungan Kendheng, yang hidup turun temurun di sana, selama ini telah tanggap terhadap lingkungan.
Kelima, Anakku Ora Sekolah Mbok Pinter Malah Ngapusi
Ia mengaku memiliki dua keponakan. Namun ia selalu khawatir jika keponakannya disekolahkan justru pinter membohongi orang lain. Untuk membekali anak-anaknnya, Warga Pegunungan Kendheng memiliki semacam sekolah tersendiri.
“Sekolah iku kanggo njaga budhi pekerti, ben ora gawe tuna wong liya. Nek kanggo kebutuhan saben ndino, uwis cukup karo tani,” katanya.
Menurut Rektor Unika Prof Dr Budi Widianarko, pandangan hidup warga Pegunungan Kendheng adalah kebijakan lokal yang menarik. Meskipun dalam perspektif akademis pandangan mereka tidak selalu bisa dibuktikan, namun bisa jadi lebih berpotensi benar dibandingkan dengan pandangan ilmiah.
Menurutnya, yang terjadi dalam diskusi tentang penolakan pabrik semen adalah kontestasi dua sistem pengetahuan yang berbeda.
Di satu sisi warga memahami alam dengan pengetahuan lokalnya. Di sisi lain pemerintah dan pengusaha berusaha memahami dengan perspektif pengetahuan akademik.
“Kalau ada orang yang meminta warga Kendheng untuk membaca (dokumen) Amdal berarti memaksana sebuah sistem pengetahuan formal kepada masyarakat yang berpegang teguh pada sistem pengetahuan lokal,” kata Budi di hadapan para Kartini Kendheng.
-
Muda & Gembira10 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Muda & Gembira9 years ago
Sembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Muda & Gembira9 years ago
SMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Muda & Gembira10 years ago
Inilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Lowongan9 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Kampus11 years ago
Akpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Kampus12 years ago
Unwahas – Universitas Wahid Hasyim
Pingback: Lima Prinsip Kartini Kendheng yang Akan Membuat Kita Termenung | Portal Berita Unika Soegijapranata