Connect with us

Wisata

Batik Semarang Jadi Idola

Published

on

BERAGAM produk unggulan ditampilkan perajin Semarang pada pameran Semarang Industri Expo 2012 di Pasaraya Sri Ratu Pemuda. Kerajinan batik khas Semarang masih menjadi idola pengunjung pameran. Apalagi, motifnya yang menarik, kini mulai disukai anak muda.

Batik Sri Asih misalnnya, dalam stan pameran itu menunjukkan hasil karyanya yang masih orisinil. Batik yang diproduksi di Kelurahan Plamongansari Semarang itu menampilkan desain andalan bertema santri. Puluhan motif telah diciptakan di tenpat itu. Sebut saja, motif Tlatah Santri, Ceplokan Hijaiyah, Jagad Plamongansari, Andum Rejeki, atau Ciketan ing Masjid.

”Beberapa motif telah dihasilkan. Apalagi motif yang lebih membaur dengan anak muda. Sebab, anak muda sekarang ini sudah mulai perduli dengan batik,” ungkap Suswahyuni pemilik Batik Sri Asih, kemarin.

Kerajinan batik pun kini telah bermetamorfosis menjadi aneka produk lainnya. Misalnya, tas, dompet bahkan sepatu bermotifkan batik. Tas Batik Trasty misalnya, menampilkan kain batik cap dan tulis dengan beragam motif batik asal Pekalongan, Lasem, Yogyakarta, Solo, dan masih banyak lagi.

Desain yang modern berpadu warna yang menarik serta jahitan yang berkualitas membuat tas batik itu banyak dilirik pengunjung selama pameran. Naneth Ekopriyono pemilik Batik Trasty menuturkan, produk tas batik ini tidak dibuat secara massal, hanya ada satu untuk masing-masing model sehingga menjadi unik dan terkesan eksklusif.

Selain batik, adapula kerajinan rajut dengan beberapa model. Kerajinan rajut dewasa ini kian berkembang. Tidak hanya berupa syal, atau sweater saja namun juga tas, sepatu, bandana serta aneka perlengkapan bayi, seperti Kawoeng Radjut yang ditekuni Enny Bonang di Jalan Taman Puri  I B1 9 Banyumanik. Hasil kreasi tas rajut miliknya murni kreasi tangan.

”Keistimewaan produk rajutan tangan terutama pada desain yang dibuat serta kerapian hasil produknya. Kerajinan rajut membutuhkan ketekunan serta ketrampilan khusus,” kata Enny. (K14-39)

Sumber: Suara Merdeka.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending