Ambisi IKIP PGRI Wujudkan Kota Layak Anak

SUDAH sejak beberapa tahun lalu lema kota layak anak mengemuka. Sumbernya tak lain adalah IKIP PGRI Semarang, perguruan tinggi yang kini dipimpin Muhdi, SH. M.Hum.

Ambisi IKIP PGRI mewujudkan kota layak anak dimulai dari berbagai seminar. Konsep dan gagasan mengemuka dari akademisi kampus ini. Kemudian, IKIP PGRI juga menggandeng Pemerintah Kota Semarang.

Kali ini, 1325 mahasiswa akan diterjunkan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 6 kecamatan di Kota Semarang merintis kota layak anak. Selain Genuk, mereka akan bertugas di Semarang Timur, Gayamsari, Banyumanik, Tembalang, dan Pedurungan.

Dalam pelepasan mahasiswa KKN Muhdi berpesan supaya mahasiswa peserta KKN betul-betul melaksanakan Peran Pos Pemberdayaan Keluarga Dalam menyujudkan Kabupaten/Kota layak Anak dengan semaksimal mungkin.

“Saya berharap kepada para mahasiswa, agar dapat benar-benar membantu dan memberdayakan masyarakat dalam membentuk Kota Layak Anak,” tutur Muhdi.

Drs Bunyamin MPd, kepala dinas Pendidikan Kota Semarang,  juga berharap mahasiswa KKN IKIP PGRI Semarang dapat menghadirkan karya nyata baik berupa fisik maupun non fisik yang dapat bernilai bagi masyarakat.

Selain itu, Bunyamin menyampaikan keprihatinannya terhadap tingkat kesehatan masyarakat yang menurun akibat meningkatnya penyebaran penyakit Demam Berdarah di Kota Semarang. Pihaknya meminta bantuan kepada para peserta KKN untuk membantu memberikan informasi pola hidup sehat, agar masyarakat terhindar dari penyakit tersebut.

“Saya berharap mahasiswa KKN nanti dapat memberikan informasi, penjelasan, maupun pendampingan mengenai pola hidup sehat kepada masyarakat di kelurahan-kelurahan tempat Anda tinggal nantinya,” katanya.

“berikan informasi juga kepada masyarakat, bahwa mereka dapat mengikuti kegiatan belajar bagi masyarakat di UPTD kecamatan. Hal tersebut sebagai bentuk pemanfaatan hak warga Negara untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” ujar Bunyamin.