SEMARANG – Natahlia Cecilia dari Ekuador datang ke Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk mengikuti program dharmasiswa. Melalui program itu, ia berharap punya kesempatan mempelajari batik. Menurutnya, batik adalah jenis kain tradisional yang sangat menarik.
Selain, Nathalia, sebanyak 7 mahasiswa lain dari enam negara berbeda telah datang ke Indonesia untuk mengikuti program yang sama. Mereka akan tinggal selama satu tahun untuk mempelajari bahasa dan tradisi Indonesia.
Mereka Hannah Christina (Inggris), Justina Siaudinyte (Luthiania), Monika Misiukaite (Lithuania), Zita Carolina Gonzale (Mexico), Wodjiech Gazala (Polandia), Samuel Sellar (Slovakia), dan Joshua C Agpaoa (Filipina).
Kepala International Ofiice (IO) Dr Yan Mujiyanto mengatakan, selama di Indonesia mereka akan tinggal dan bergaul dengan mahasiswa Unnes lain. Dengan begitu, para peserta dapat bergaul dan mengenali tradisi masyarakat Indonesia.
“Mereka meminati batik, kerjainan tangan, hingga tari tradisional. Untuk memfasilitasi itu, berbagai program sudah disiapkan. Program yang kami siapkan cukup panjang selama setahun ke depan,” kata Yan.
Program dharmasiswa Unnes telah berjalan untuk tahun keempat. Hingga sejauh itu, puluhan anak muda dari berbagai negara telah berpartisipasi. Selain melalui skema dharmasiswa, Unnes juga membuat program See-Conic bagi mahasiswa asing untuk belajar di Universitas Konservasi ini.