Connect with us

News

Publikasi Bereputasi Hingga Inovasi Berdampak Jadi Fokus FGD Diktisaintek UNNES

Published

on

PORTALSEMARANG.COM, SEMARANG – Universitas Negeri Semarang (UNNES) menegaskan komitmennya dalam membangun riset dan pengabdian yang berdampak nyata bagi masyarakat melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Diktisaintek Berdampak: Ekosistem Penelitian, Publikasi, dan Inovasi”, yang digelar di Ruang Borobudur, Gedung LPPM UNNES, Kota Semarang, Kamis (26/6/2025). Melalui kegiatan ini, UNNES memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi bereputasi global yang terus berkontribusi dalam transformasi sosial, ekonomi, dan lingkungan melalui riset, publikasi, dan inovasi yang terukur serta berkelanjutan.

Rektor menekankan pentingnya transformasi sistem penelitian agar tidak hanya menghasilkan output akademik, tetapi juga menciptakan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang terukur.

“Penelitian dan pengabdian harus berdampak nyata bagi masyarakat. Sudah saatnya kita mengoptimalkan hasil riset bukan hanya sebagai output atau prototipe, melainkan menghasilkan dampak sosial yang terukur dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs),” tegasnya.

menurutnya, implementasi hasil riset, kolaborasi peneliti dengan H-index tinggi, serta mendorong dosen untuk berorientasi menjadi peneliti unggul.

“Ini peluang besar. Kita harus bangun jaringan dan gunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat kontribusi UNNES terhadap pencapaian SDGs,” imbuhnya.

Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemdiktisaintek Prof. I Ketut mengatakan bahwa hilirisasi riset dan kolaborasi lintas sektor merupakan kunci dalam mewujudkan inovasi yang berdaya guna dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

Ia juga memperkenalkan konsep Innovation-Driven Ecosystem, yakni pendekatan terintegrasi dari hulu ke hilir yang melibatkan seluruh elemen perguruan tinggi. Menurutnya, sinergi antara sumber daya manusia, fasilitas, pendanaan, dan tata kelola riset yang baik menjadi kunci terbentuknya ekosistem riset yang kuat dan berkelanjutan.

“Kita perlu menciptakan innovation-driven ecosystem di lingkungan perguruan tinggi—yakni ekosistem riset yang kolaboratif, terintegrasi dari hulu ke hilir, dan mampu menjawab tantangan pembangunan secara nyata,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Jurnal dan Publikasi UNNES, Dr. Evi Widowati, S.K.M., M.Kes., memaparkan capaian UNNES dalam bidang publikasi ilmiah. Ia menyebut, saat ini UNNES telah memiliki 16 jurnal terindeks Scopus dan lebih dari 150 jurnal terakreditasi SINTA.

Dr. Evi juga memperkenalkan SIKENAL (Sistem Kinerja Jurnal), sebuah platform yang mendukung pengelolaan jurnal secara profesional, mulai dari proses pembayaran article processing charge (APC), audit forensik jurnal, hingga layanan klinik manuskrip dan book chapter.

Melalui FGD ini, UNNES memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi bereputasi global yang berkomitmen dalam menciptakan riset, publikasi, dan inovasi yang berdampak nyata bagi transformasi sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending