Connect with us

Pendidikan

6 Pilar Pendidikan Karakter di SMP 3 Semarang

Published

on

PENDIDIKAN merupakan salah satu pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara. Tidak mengherankan bila pendidikan berkualitas dan siap guna selalu didamba. Pendidikan berkualitas diharapkan menghasilkan generasi muda yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggung jawab, berketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

SMP 3 Semarang sebagai salah satu satuan pendidikan di Kota Semarang  memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan pendidikan berkualitas. Hal ini diawali dari rumusan visi “berbudi luhur, berprestasi unggul, dan berwawasan luas.” Untuk merealisasikan visi tersebut, berbagai langkah konkret telah ditempuh dan dijalankan secara sungguh-sungguh.

Program konkret yang telah dijalankan adalah penggunaan seragam (celana/rok) panjang dan sistem running class. Kedua program memiliki makna filosofi yang berbeda. Penggunaan seragam panjang dimaksudkan untuk mendukung peningkatan etika berpakaian yang mengutamakan kesopanan, kerapian, dan keserasian.

Adapun running class mendukung pencapaian peningkatan kualitas pembelajaran secara kreatif dan mandiri bagi seluruh siswa. Dengan sistem ini, siswa mengalami pembiasaan positif, yakni selalu dinamis dalam segala aktivitas.

Seiring dengan siswa yang selalu dinamis, SMP 3 Semarang telah menyediakan loker yang jumlahnya memadai. Loker berfungsi untuk menyimpan sementara buku-buku pelajaran agar tidak selelu membebani siswa pada setiap perpindahan ruang belajar. Selain itu, loker bermanfaat untuk menyimpan benda-benda yang selalu digunakan di sekolah seperti topi dan dasi. Hal ini meminimalkan siswa yang tidak barpakaian lengkap pada saat mengikuti upacara bendera.

Program sekolah yang tidak kalah pentingnya adalah penerapan enam pilar pembangun karakter bangsa. Keenam pilar tersebut adalah pilar religi, kedisiplinan, kejujuran, ekspresi diri, berpikir kritis, dan empati.

Pilar religi adalah pilar utama dan pertama. Melalui pilar religi akan terbentuk manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga akan selalu terjaga dari perbuatan yang merugikan diri dan lingkungannya.

Pembentukan karakter religius di SMP dilakukan setiap hari dengan pembiasaan doa pada awal dan akhir pelajaran, tadarus, salat zuhur berjamaah/salat Jumat (Islam), dan kegiatan rohani (Kristen dan Katolik). Selain itu, retret dan pesantren ramadan, serta  peringatan hari-hari besar agama menjadi agenda rutin setiap tahun di SMP 3 Semarang.

Pilar kedua adalah kedisiplinan. Kedisiplinan merupakan jembatan menuju sukses. Pembentukan karakter disiplin di SMP 3 Semarang dimulai dari kepatuhan siswa datang tepat waktu. Seorang siswa yang datang terlambat akan mendapat peringatan dan sanksi karena telah melanggar kedisiplinan.

Sanksi diberikan dengan harapan siswa terbiasa untuk berdisiplin mulai dari hal-hal yang sederhana. Kebiasaan ini akan melekat dan diharapkan bisa diterapkan dalam segala hal, seperti disiplin dalam upacara, mengerjakan tugas, mengikuti pelajaran, dan sebagainya.

Pilar ketiga adalah kejujuran. Kejujuran adalah harta yang tiada ternilai harganya. Sekolah mendiidik siswa untuk bertindak jujur antara lain lewat kantin kejujuran. Karakter jujur juga dibentuk lewat pembiasaan tidak menyontek saat ulangan, kata-kata bijak yang disampaikan oleh setiap guru, pemasangan poster/spanduk tentang nilai kejujuran, dan sebagainya.

Pilar keempat ekspresi diri. Setiap siswa SMP 3 Semarang bebas melakukan ekspresi diri secara positif. Para siswa dapat menggunakan fasilitas kegiatan yang tersedia di sekolah seperti kegiatan ekstrakurikuler.

Lewat kegiatan tersebut, siswa dapat mengekspresikan kemampuan/bakat/minatnya. Di samping itu, para siswa dapat menyalurkannya lewat majalah dinding, majalah Master, web resmi sekolah dengan menampilkan karya-karyanya.

Pilar kelima berpikir kritis. Karakter ini sangat penting agar tetap eksis terutama dalam menghadapi era global. Siswa SMP 3 selalu dibiasakan berpikir kritis dan menyalurkannya secara positif.

Misalnya terhadap siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah, kritis terhadap kebijakan sekolah, dan berpikir kritis terhadap masalah-masalah yang terjadi di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Untuk mengakomodasinya, sekolah menyediakan kotak saran, membuka kesempatan dialog, dan mengarahkannya lewat ekstrakurikuler KIR.

Pilar keenam adalah empati. Pilar ini menempa kepribadian siswa agar terampil secara sosial. Lewat pilar ini, kepedulian terhadap sesama dibentuk. Program yang dijalankan sekolah adalah dengan pembiasaan untuk menjenguk teman/keluarga yang sakit atau ditimpa musibah dan mengumpulkan sumbangan untuk membantu meringankan beban si sakit.

Selain itu, pada saat menjelang hari raya Idul Fitri siswa dibiasakan menyerahkan zakat fitrah dan infak. Hasilnya disalurkan kepada panti-panti asuhan dan masyarakat yang membutuhkan lewat program bakti sosial yang sudah berjalan secara rutin setiap tahun. Pembagian daging kurban setiap Idul Adha juga sudah menjadi agenda tahunan. Karakter berempati juga dibiasakan secara insidental bila ada daerah-daerah yang tertimpa bencana alam. Misalnya dengan mengumpulkan bahan makanan, uang, dan pakaian siap pakai.

Itulah enam pilar yang telah dan akan selalu ditegakkan di SMP 3 Semarang dengan harapan akan memberikan kontribusi positif terhadap terbentuknya lulusan yang berbudi luhur, berprestasi unggul, dan berwawasan luas. Semoga mendapat dukungan semua pihak dan selalu dalam pertolongan serta rida-Nya. Amin.

Dra. Roch Mulyati, M.Si., Kepala SMP Negeri 3 Semarang

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending